Rabu 08 Apr 2020 09:05 WIB

Dampak Covid-19, Belasan Ribu Pekerja Jatim Dirumahkan

Terdapat 29 perusahaan di Jatim yang berhenti operasi sementara.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (17/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya 29 perusahaan di wilayah setempat yang berhenti beroperasi untuk sementara sebagai dampak mewabahnya Covid-19. Akibatnya, perusahaan tersebut merumahkan bahkan memutus hubungan kerja (PHK) karyawannya.

Khofifah menjelaskan, ada sekitar 1.923 pekerja di Jatim terkena PHK, dan 16.086 pekerja harus dirumahkan untuk sementara. "Yang PHK 1.923. Yang dirumahkan total 16.086," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (8/4).

Baca Juga

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, perusahaan yang berhenti beroperasi untuk sementara tersebut tersebar di beberapa daerah di Jatim. Perusahaan itu masing-masing satu Banyuwangi, dua di Jombang dan tiga Gresik.

"Kemudian ada di Lamongan tiga, Ngawi satu, kemudian dua kota blitar. Kota Batu satu. Total ada 29 perusahaan," ujar Khofifah.