REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima 1.753 peserta dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020. Calon mahasiswa tersebut didominasi kelompok program studi sains teknologi (saintek).
Calon mahasiswa yang masuk kelompok program studi saintek sebanyak 1.238 orang. Sementara mahasiswa yang masuk kelompok program studi sosial humaniora (soshum) sebanyak 515 orang.
Berdasarkan angka tersebut, hanya 4,84 persen pendaftar yang akhirnya diterima di UGM melalui jalur SNMPTN. Para calon mahasiswa ini bersaing dengan 25.604 peserta yang mendaftar di UGM.
"Untuk kelompok program studi saintek pada SNMPTN di UGM kali ini, peminat terbanyak adalah farmasi, kedokteran, dan teknologi informasi. Untuk kelompok program studi soshum adalah psikologi, manajemen, dan hukum," kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan (PPK) Djagal Wiseso Marseno, dalam keterangannya, Rabu (8/4).
Setelah dinyatakan diterima di UGM, kata Djagal, calon mahasiswa harus melengkapi biodata dan mengunggah dokumen sebagaimana disyaratkan melalui laman https://um.ugm.ac.id/admisi. Proses pelengkapan data ini dimulai tanggal 13 April 2020 pukul 13.00 WIB sampai dengan 30 April 2020 pukul 23.59 WIB.
Khusus untuk peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) ada tambahan dokumen yang harus diunggah, yaitu pemindaian (scan) Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan surat pernyataan kesediaan membayar UKT apabila pendaftaran KIP-K tidak disetujui.
Calon mahasiswa juga harus mengikuti rangkaian kegiatan registrasi, yaitu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), mencetak Bukti Registrasi, dan mengambil Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) serta jaket almamater. Terkait hal ini, jadwalnya akan diinformasikan kemudian melalui akun pra registrasi masing-masing calon mahasiswa.
Proses pelengkapan data tersebut akan dilakukan hingga 30 April 2020 pukul 23.59 WIB. Apabila calon mahasiswa tidak melengkapi biodata dan mengunggah dokumen sesuai prosedur maka dianggap melepaskan haknya sebagai calon mahasiswa.