Senin 13 Apr 2020 21:59 WIB

DPRD: Jumlah Masyarakat Penghasilan Rendah di Surabaya Naik

Warga yang tidak mampu pasti sangat terpukul karena pandemi covid-19.

Red: Ratna Puspita
Nelayan penyedia jasa perahu wisata menunggu wisatawan di Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (12/4/2020). Para nelayan di daerah tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis akibat sulitnya menjual hasil tangkapan ikan dan sepinya kunjungan wisatawan untuk menyewa jasa perahu wisata akibat COVID-19.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Nelayan penyedia jasa perahu wisata menunggu wisatawan di Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (12/4/2020). Para nelayan di daerah tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis akibat sulitnya menjual hasil tangkapan ikan dan sepinya kunjungan wisatawan untuk menyewa jasa perahu wisata akibat COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surabaya, Jawa Timur, meningkat tajam. Pada Desember 2019 tercatat 665.882 jiwa (202.572 keluarga), sedangkan pada 9 April 2020 sudah mencapai 755 ribu jiwa lebih atau 231.103 keluarga.

"Jumlah MBR tentunya dapat meningkat lagi apabila pandemi Covid-19 terus berlanjut," kata Sekretaris Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Golkar, Akmarawita Kadir di Surabaya, Senin (13/4).

Baca Juga

Menurut dia, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, suasananya menjadi kurang baik, tentunya warga Surabaya juga merasakan dampaknya. Warga yang tidak mampu pasti sangat terpukul karena suasana pandemi Covid-19 ini belum juga mereda.

Bahkan di Surabaya pada Ahad (12/4) terjadi peningkatan warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang cukup tinggi, yakni sebanyak 83 kasus. Total keseluruhannya menjadi 180 kasus terkonfirmasi.