REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud mengungkapkan beberapa langkah yang dapat dilakukan umat Islam menyambut Bulan Suci Ramadhan, di tengah pandemi Covid-19. Pertama, di tengah kondisi seperti ini, umat Islam diminta untuk beribadah di rumah. Mereka dapat berzikir, membaca Alquran, dan melaksanakan shalat tarawih di rumah. Para suami dapat menjadi imam, sementara istri dan anak-anaknya menjadi makmum.
"Kedua, selain zikir, pahala yang dilipatgandakan, yakni sedekah. Ketika kondisi corona, ada orang yang tidak bekerja, maka yang mempunyai harus bisa memberikan makan orang untuk berbuka dan sahur. Dengan memberi sedekah makanan, baju, itu mendapatkan pahala yang digandakan. Organisasi seperti NU, Muhammadiyah sudah sedekah ke masyarakat," kata Marsudi, pada Ahad (19/4).
Selanjutnya yang ketiga, Marsudi menyarankan masyarakat agar membuat tempat atau ruangan khusus untuk beribadah selama di rumah. Bagi mereka yang mampu membuatnya, maka dapat melakukan shalat di tempat istimewa tersebut. "Keempat, ketika sudah selesai Ramadhan ada Idul fitri, itu tidak lain adalah kembali ke fitrah. Zakat-zakat dikeluarkan kepada yang membutuhkan, sekarang pasti tambah lebih banyak, diberikan ke tetangga ke mana saja," kata dia.
Marsudi mengatakan, bagi mereka yang tidak dapat pulang ke kampung halaman, di antaranya warga Jakarta yang berada dalam zona merah pandemi, dapat bersilaturahmi melalu media sosial. Kemudian mereka dapat mengirimkan hadiah kepada keluarga di kampung sebelum lebaran.
"Menyambut bulan suci Ramadhan sebagaimana tahun-tahun biasa yang lalu, bahwa kita harus mengetahui Ramadhan akan diberikan pahala yang berlipat. Bulan istimewa juga karena ada detik-detik istimewa nuzulul quran, termasuk lailatul qadar," ucap Marsudi.