REPUBLIKA.CO.ID, ALGIERS – Aljazair mengumumkan akan melonggarkan peraturan karantina wilayah sejak hari pertama Ramadhan pada Jumat (24/4).
Pemerintah memutuskan memperpendek jam malam dan telah mengangkat karantina secara penuh untuk sebuah provinsi di dekat Ibu Kota Aljir.
"Pemerintah menegaskan kembali seruannya untuk warga agar tetap waspada," kata Kantor Pemerintah Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
Kantor Pemerintah Perdana Menteri Abdelaziz Djerad menyatakan penutupan penuh di provinsi Blida, selatan Algiers akan diganti dengan jam malam mulai pukul 14.00 hingga 07.00.
Sedangkan sembilan provinsi, termasuk Aljir, yang menerapkan jam malam dari pukul 15.00 hingga pukul 07.00 akan berubah mulai diterapkan pukul 17.00 hingga pukul 07.00.
Meski begitu, pemerintah tidak membuat perubahan pada langkah-langkah karantina di provinsi-provinsi yang tersisa dengan memberlakukan jam malam sejak 19.00 hingga 07.00. Penerapan ini telah diberlakukan selama berminggu-minggu.
"Mengubah atau menjaga tindakan pengurungan akan tergantung pada evolusi situasi epidemiologis," ujar Kantor Pemerintah Perdana Menteri. Aljazair sejauh ini telah melaporkan 3.007 kasus virus korona dengan 407 kematian dan 1.355 pemulihan.
Selain Aljazair, beberapa negara pun melakukan pelonggaran karantina wilayah selama Ramadhan. Mesir juga mengumumkan langkah serupa pada Kamis, dengan menempatkan jam malam baru mulai pada pukul 21.00. Sebelumnya, jam malam diterapkan pada pukul 20.00 hingga pukul 06.00.
Pusat perbelanjaan dan bisnis akan diizinkan untuk buka pada akhir pekan, tetapi harus ditutup pada pukul 17.00. Namun, masjid akan tetap ditutup dan pertemuan keagamaan publik apa pun dilarang.
Irak pun melakukan langkah serupa, pemerintah memberikan kebebasan bergerak di dalam ibukota Baghdad hanya antara pukul 06.00 hingga 19.00. Sedangkan pada Jumat hingga Ahad, jam malam secara total diberlakukan.