REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir 1,8 miliar umat Muslim di seluruh dunia untuk pertama kalinya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) berharap, para pemimpin negara Islam dan rakyatnya diberikan kesehatan selama Ramadhan 1441 Hijriyah.
Presiden UEA Syaikh Khalifa bin Zayid Sultan al-Nahyan telah menyampaikan pesan ucapan selamat kepada para raja, amir, dan presiden negara-negara Arab dan Islam atas kedatangan bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah. Dia berharap, pada Ramadhan tahun ini para pemimpin negara Islam dan rakyatnya selalu diberikan kesehatan, kesejahteraan, kemajuan, dan kemakmuran.
Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum melalui akun Twitter-nya. Dia berharap, di bulan yang penuh berkah ini para pemimpin negara Islam dan rakyatnya selalu diberikan kesehatan.
"Atas nama warga dan penduduk di UEA, saya berharap Ramadhan diberkati di seluruh dunia. Semoga ini membawa kita pada kesehatan, kemakmuran, dan kedamaian. Bersama-sama, kita akan memimpin dunia kita menuju yang lebih baik," ujar Mohammed bin Rashid seperti dilaporkan Khaleej Times, Jumat (24/4).
Putra Mahkota Dubai Syekh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengucapkan selamat kepada para pemimpin dan seluruh umat Islam di UEA, orang-orang Arab dan Muslim atas kedatangan bulan Ramadhan yang penuh berkah. "Kami meminta berkah bulan ini kepada Allah dan semoga Anda diberkati dengan kesehatan dan kebahagiaan. Terima kasih kepada semua tim yang bekerja sepanjang waktu untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat kita," ucapnya.
Untuk mencegah meluasnya Covid-19, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA, Kementerian Dalam Negeri, dan Otoritas Nasional untuk Manajemen Darurat dan Bencana telah merevisi penentuan waktu Program Sterilisasi Nasional selama Ramadhan.
Dalam program ini, pemerintah UEA sebelumnya telah mensterilkan semua fasilitas publik mulai pukul 20.00 hingga pukul 06.00. Namun, untuk menfasilitasi umat Islam selama bulan Ramadhan, penentuan waktu tersebut direvisi dan akan berlaku dari pukul 22.00 malam sampai pukul 06.00.
Masyarakat UEA hanya diizinkan menjual makanan di luar waktu tersebut. Namun, koperasi, toko grosir, supermarket dan apotek akan tetap beroperasi 24 jam sehari. Beberapa toko dan pedagang yang diizinkan beroperasi dari pukul 06.00 sampai 22.00, di antaranya adalah penjual daging, sayuran dan buah-buahan, dan penjual ikan.
Kementerian Kesehatan UEA juga menekankan semua toko yang memiliki izin harus mematuhi tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti membatasi pembelian konsumen dan menjaga jarak sosial. Selain itu, pihak berwenang UAE juga mengimbau masyarakat tidak keluar rumah kecuali untuk keadaan darurat. Umat Islam juga diminta melaksanakan shalat di rumah masing-masing. Jika ingin meninggalkan rumah untuk keadaan darurat atau membeli barang-barang kebutuhan pokok, maka harus mengenakan sarung tangan dan masker.