Jumat 29 Apr 2022 06:25 WIB

Doa Penangkal Wabah Penyakit Ijazah Imam Zainal Abidin

Imam Zainal Abidin memberikan contoh doa penangkal wabah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Imam Zainal Abidin memberikan contoh doa penangkal wabah. Berdoa Ilustrasi
Foto: Antara
Imam Zainal Abidin memberikan contoh doa penangkal wabah. Berdoa Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) belum berakhir. Sambil menjalani ikhtiar fisik mencegah pandemi tersebut pada Ramadhan ini, umat Islam juga perlu membekali diri dengan berdoa.  

Dalam kitab Al-Balad Al-Amin, Syekh Al-Qafami meriwayatkan doa ijazah dari Imam Zainal Abidin yang mengajarkan doa tersebut kepada pejuang Ibnu Salman agar selamat dari epidemi atau wabah penyakit. Doa tersebut berbunyi: 

Baca Juga

اِلـهي كَيْفَ اَدْعُوكَ واَنَا اَنَا وَكَيْفَ اَقْطَعُ رَجائي مِنْكَ واَنْتَ اَنْتَ،

اِلـهي اِذا لَمْ اَسْاَلْكَ فَتُعْطيني فَمَنْ ذَا الَّذي اَسْأَلُهُ فَيُعْطيني،

اِلـهي اِذا لَمْ اَدْعُكَ فَتَسْتَجيبَ لي فَمَنْ ذَا الَّذي اَدْعُوهُ فَيَسْتَجيبَ لي،

اِلـهي اِذا لَمْ اَتَضرَّعْ اِلَيْكَ فَتَرْحَمْني فَمَنْ ذَا الَّذي اَتَضرَّعُ اِلَيْهِ فَيَرْحَمُني،

اِلـهي فَكَما فَلَقْتَ الْبَحْرَ لِمُوسى عَلَيْهِ السَّلامُ وَنَجَّيْتَهُ اَسْاَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلى مُحَمَّد واَنْ تُنَجِّيَني مِمّا اَنَا فيهِ وَتُفَرِّجَ عَنّي فَرَجاً عاجِلاً غَيْرَ آجِل بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ.

"Ilahi kaifa ad'uka wa ana ana wa kaifa aqto'u raja'iy minka wa anta anta, Ilahi idz lam as'alka fatu'thihani faman dza ladzi asaluhu fayu'thiyani. Ilahi idz lam ad'uka, fatastajibali faman dza ladzi ad'uhufayastajiba liy. Ilahi idza lam atadhoro ilaika fatarhamni faman dza ladzi atadhorro'u ilaihi fayarhamuni. Ilahi fakama falaqta albahra li-Musa AS tunajjiyani mimma ana fihi wa tufarriju anni farajan ajilan ghaira ajila bifadhlika wa rahmatika ya arhama rahimin,". 

Yang artinya: "Tuhanku, bagaimana aku bisa berdoa kepadaMu sementara aku adalah aku. Dan bagaimana aku berputus asa dariMu sementara Engkau adalah Engkau (Tuhan Yang Mahasegalanya). Jika aku tidak memohon kepada-Mu yang kemudian Engkau memberiku, maka siapakah (lagi selain-Mu) yang memberiku saat aku memintanya.  

Tuhanku, jika aku tidak berdoa memanggil-Mu, yang kemudian Engkau akan menjawab doaku, maka siapakah (lagi selain-Mu) yang akan mejawabku saat aku menyerunya.   

Tuhanku, Jika aku tidak merendahkan diri kepada-Mu yang kemudian menyayangiku, kepada siapa (lagi selain-Mu) aku merendahkan diri. Tuhanku, sebagaimana Engkau belahkan lautan kepada Nabi Musa AS dan menyelamatkannya, aku memohon kepada-Mu sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya,  selamatkan aku dari apa-apa yang aku takuti, dan bahagiakan aku dengan kebahagiaan yang segera dan tidak tertunda-tunda dengan karunia dan rahmatMu, wahai Tuhan Yang Mahapengasih dari segala yang mengasihi."  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement