Rabu 29 Apr 2020 19:40 WIB

MI Wahid Hasyim Gelar Wisuda Virtual Pakai Boneka Robot

Wisudawan digantikan boneka digerakkan robot yang dibekali alat komunikasi lengkap

Rep: my31/ Red: Fernan Rahadi
Prosesi wisuda di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Wahid Hasyim (WEHA) Yogyakarta di mana wisudawan digantikan oleh boneka yang digerakkan robot.
Foto: dokpri
Prosesi wisuda di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Wahid Hasyim (WEHA) Yogyakarta di mana wisudawan digantikan oleh boneka yang digerakkan robot.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --- Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Wahid Hasyim (WEHA) Yogyakarta menyelenggarakan wisuda secara virtual pada Rabu (22/4) lalu. Wisudawan digantikan oleh boneka yang digerakkan oleh robot yang dibekali alat komunikasi lengkap dengan kostum toga sehingga bisa bertatap muka secara daring dengan kepala madrasah.

Robot boneka yang digunakan saat wisuda virtual tersebut disediakan oleh sekolah kemudian dimodifikasi oleh para staf madarasah. Teknis tersebut sengaja dilakukan oleh pengelola MI WEHA, Sukron Muzamil, sebagai bentuk tanggung jawab dalam memberikan apresiasi kepada para siswa-siswi yang telah lulus dan menyelesaikan ujian secara daring.

“Wisuda virtual tersebut dilaksanakan selama satu jam tiga menit dan ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Sementara ujian online dilaksanakan di pagi hari sebelumnya. Alhamdulillah, semua siswa dinyatakan lulus dan bisa diwisuda,” tutur Kepala Madarasah, Sukron Muzamil, Senin (27/4).

Adanya wabah Covid-19 ini membatasi situasi madrasah untuk melakukan pertemuan secara langsung. Sejak ada intruksi pemerintah untuk belajar dari rumah, MI WEHA pun mematuhi instruksi tersebut.

“Sebelum adanya pandemik ini, MI WEHA sudah memiliki grup WhatsApp per kelas sehingga pembelajaran daring langsung dapat kami laksanakan lewat grup tersebut. Ada beberapa metode pembelajaran yang kami gunakan, yaitu dengan mengirim voice note, video pembelajaran, materi dengan power point yang mengacu pada buku yang sudah ditetapkan sebagai bahan dasar proses belajar sehari-hari. Sedangkan proses ujian dilaksanakan dengan metode video call, google form, quizzi, serta video yang dikirimkan siswa kepada guru,” kata Sukron.

Sukron pun mengatakan wisuda virtual tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pendidik untuk terus melayani, menyemangati bahkan memberikan hiburan kepada para siswa. Para wisudawan juga menyambut momen itu dengan haru. Mereka menyampaikan kesan dan pesan serta ucapan terima kasih pada para guru di sekolahnya melalui video yang ditayangkan setelah Kepala Madarasah memindahkan tali toga robot boneka. 

“Saya sebagai kepala madrasah menyampaikan pesan kepada siswa agar tetap semangat belajar dan menjaga kesehatan di rumah. Saya juga berharap, adanya pandemik corona ini tidak menjadi penghalang sebuah Lembaga pendidikan untuk melaksanakan tanggungjawab sebaik-baiknya dan memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah belajar di sekolah,” kata Sukron.

MI WEHA merupakan lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang menanamkan pendidikan karakter. Menurut Sukron, pendidikan karakter pada anak merupakan proses penanaman nilai etik dan religious yang diawali dengan mempraktekkan pengetahuan yang dibiasakan dari lingkungan keluarga dan madarasah. 

Karakter baik dapat tercapai lewat para guru yang menjadi role model bagi anak didik. Sedangkan sinergi antara orang tua dan sekolah sangat menentukan berhasil tidaknya pendidikan karakter tersebut.

Ia pun mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada para guru dan seluruh staf serta dukungan penuh orang tua sehingga di tengah keterbatasan ini MI WEHA mampu menyelenggarakan wisuda secara virtual.  "Semoga acara yang bertajuk Virtual Graduation MI WEHA tersebut mampu menginspirasi optimisme dunia pendidikan kita ditengah pandemi saat ini,” tutur Sukron.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement