REPUBLIKA.CO.ID,
Tunjukkan simpati dan perhatian ketika istri sakit
Siti Aisyah meriwayatkan setiap kali dia sakit, Rasulullah akan datang kepadanya untuk menunjukkan simpatinya.
Tidak malu menunjukkan rasa cinta
Rasulullah tidak pernah malu menunjukkan cintanya pada istrinya lebih besar daripada cintanya pada orang lain. Hal ini ditulis dalam kumpulan hadits Bukhari dan Muslim, ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah, "Siapa di antara semua orang yang paling Anda cintai?" Dan beliau menjawab, "Siti Aisyah."
Simpan kenangan baik tentang istri dan hormati temannya
Siti Aisyah meriwayatkan Nabi selalu menyimpan kenangan tentang Siti Khadijah yang telah mendukung dan memberi semangat pada beliau selama tahun-tahun yang sulit di Makkah. Rasulullah sering memberi hadiah kepada teman-teman Khadijah sebagai ungkapan perasaan dan cintanya yang tidak berkurang untuk istri pertamanya itu.
Sering memberi hadiah
Memberi hadiah didukung oleh Rasulullah yang memandang pertukaran hadiah sebagai tanda cinta.
Bercanda dan berbagi minat dengan istri
Rasulullah tidak pernah menjaga jarak dengan istri-istrinya sekolah mereka lebih rendah dari nya. Sebaliknya beliau memasukkan "bercanda bersama istri" sebagai salah satu hiburan yang halal. Beliau berkata, "Tidak ada hiburan yang berharga kecuali tiga hal, yaitu berkuda, bersenda gurau dengan istri, dan memanah." (HR Abu Dawud, Majah, dan Baihaqi)
Selalu tersenyum pada istri
Telah banyak diriwayatkan tentang sikap Nabi yang ramah, "Tidak ada yang tersenyum sesering beliau." Hal ini benar-benar sesuai dengan hadits, "Tersenyum kepada saudara-saudaramu Muslim adalah ibadah."
Jangan menganggap remeh hal kecil
Hal kecil tersebut misalnya, menyuapi istri, membukakan pintu mobil untuknya, dan sebagainya. Ingat Anda akan diberi pahala oleh Allah untuk kebaikan yang Anda tunjukkan kepada istri. Seperti kata Rasulullah, "Seseorang akan diberi pahala untuk apa pun yang dilakukan karena mengharap ridha Allah, bahkan makanan yang disuapkan pada istrinya." Rasulullah juga mengulurkan kakinya untuk membantu istrinya naik ke punggung unta.
Sumber: Buku Pegangan Utama Fiqih Wanita oleh Majdah Amir
Pengolah: Ani Nursalikah