Kamis 14 May 2020 17:42 WIB

Kesadaran Warga Masih Rendah, Jumlah ODP dan PDP Meningkat

Masyarakat tetap diminta untuk mematuhi protokol kesehatan

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga memadati salah satu jalan protokol di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Pemerintah melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran COVID-19 salah satunya dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun kebijakan tersebut masih saja diabaikan karena rendahnya kesadaran masyarakat
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah warga memadati salah satu jalan protokol di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Pemerintah melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran COVID-19 salah satunya dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun kebijakan tersebut masih saja diabaikan karena rendahnya kesadaran masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Indramayu belum mampu menurunkan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Hal itu akibat kesadaran masyarakat dalam melaksanakan seluruh protokol pencegahan dan pengendalian Covid-19 dinilai masih rendah.

Hal itu terungkap dari laporan yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengenai perkembangan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Indramayu, sebelum pelaksanaan PSBB maupun selama PSBB.

Deden menyebutkan, jumlah ODP di Kabupaten Indramayu hingga 5 Mei 2020 atau sebelum PSBB, tercatat ada 746 orang. Sedangkan jumlah ODP selama PSBB yang dimulai sejak 6 Mei hingga data pada 13 Mei 2020, tercatat ada 780 orang. "Jumlah ODP meningkat 34 orang," kata Deden, Kamis (14/5).

Sedangkan jumlah PDP hingga 5 Mei 2020, ada 95 orang. Namun pada 6-13 Mei 2020, jumlah PDP tercatat ada 129 orang, atau meningkat 34 orang. Kenaikan juga terjadi pada jumlah PDP meninggal, yang awalnya ada 31 orang hingga 5 Mei 2019. Namun hingga 6-13 Mei 2020, mencapai 42 orang atau meningkat 11 orang. Untuk kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Indramayu hingga saat ini tercatat ada 12 orang. Dari jumlah itu, satu orang sembuh, dua orang meninggal dan sisanya masih menjalani isolasi/karantina.

Deden mengungkapkan, dengan adanya peningkatan kasus itu, dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat dalam melaksanakan seluruh protocol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 ini masih belum baik.

"Kami mohon kepada masyarakat untuk secara sadar dan bersama-sama memantuhi protap yang telah ditetapkan, yaitu dengan physical dan social distancing, hindari kerumunan, pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan bersihkan diri setelah bepergian," tutur Deden. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement