REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berita duka datang dari putra-putri terbaik Bangsa sekaligus pahlawan kesehatan Indonesia, yaitu alm. Sugiarto dan almh. Novera yang gugur dalam bertugas ketika menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 yang melanda dunia saat ini. Keduanya merupakan tenaga medis ASN Kemhan yang bertugas di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
ASABRI sebagai asuransi sosial yang menaungi prajurit TNI, anggota POLRI, dan ASN Kemhan/POLRI berkomitmen untuk senantiasa hadir dalam suka dan duka, ahli waris Alm. Sugiarto dan Almh. Novera memperoleh hak berupa Santunan Resiko Kematian Khusus karena Tewas masing-masing sebesar Rp 275.000.000,- (dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah), diluar dari Nilai Tunai Tabungan Asuransi dan beasiswa anak yang masih masuk dalam tunjangan.
ASABRI memberikan santunan kepada ahli waris Alm. Sugiarto, Ary Suryanti sejumlah Rp 326.928.600 yang terdiri dari SRKK karena Tewas, Nilai Tunai Tabungan Asuransi, dan Beasiswa sebesar Rp 30.000.000,- untuk satu orang anak yang saat ini masih menempuh Pendidikan tingkat SMP. Sedangkan, santunan yang diberikan kepada orang tua Almh. Novera, Supardi dan Ofnetty sejumlah Rp 286.031.100 yang terdiri dari SRKK karena Tewas dan Nilai Tunai Tabungan Asuransi yang dihitung selama peserta tersebut berdinas, serta berhak atas tunjangan orang tua.
Atas perhatian dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, ASABRI, Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan (BP TWP), dan Komando Garnisun Tetap I/Jakarta (Kogartap) turut hadir dan memberikan penyerahan santunan secara langsung kepada ahli waris pada Senin, 18 Mei 2020 di Mabes AD, Jakarta. Penyerahan ini juga disaksikan secara live melalui video conference oleh jajaran RSPAD Gatot Soebroto.
Direktur Utama ASABRI, Sonny Widjaja turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya putra-putri terbaik Bangsa, semoga keduanya husnul khotimah dan ditempatkan disisi terbaik Tuhan Yang Maha Esa, serta pengabdian terbaik ini memberikan motivasi kepada kita semua bahwa pengabdian kita dimanapun kita bertugas selalu berkaitan dengan resiko apapun, tidak hanya di medan pertempuran, melainkan dengan menghadapi pandemi COVID-19 ini di kota pun termasuk resiko.
"Tentu berharap ini adalah kasus dari keluarga besar Angkatan Darat yang pertama dan terakhir walaupun santunan resiko sudah disiapkan oleh ASABRI tapi kami tidak mengharapkan terpakai, lebih baik disimpan saja suatu hari dikembalikan ke Negara" ujar Sonny Widjaja.
Tak luput KASAD menyampaikan bahwa, "mereka telah memberikan pengabdian yang terbaik kepada Angkatan Darat dan masyarakat Indonesia. Bukti pengabdian yang paling berharga adalah nyawa. TNI AD dan Bangsa Indonesia bangga memiliki Alm. Sugiarto dan Almh. Novera," ujarnya.