Kamis 21 May 2020 22:02 WIB

Semsel Mulai Kesulitan Lacak Jejak Kontak Positif Covid-19

Sebanyak 28 tambahan kasus positif pada Kamis karena penularan lokal.

Tes positif virus corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Tes positif virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatra Selatan mengakui mulai mengalami kesulitan melacak kontak yang dilakukan orang dengan status positif Covid-19. Hal itu menyebabkan klaster-klaster penularan semakin banyak dan memicu panambahan kasus harian secara signifikan.

                               

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatra Selatan, Yusri mengatakan, tim kesehatan di kabupaten/kota tidak 100 persen mampu menemukan riwayat kontak kasus. "Jika si orang positif ingat siapa saja yang berkontak dengannya, maka pasti dijemput, tetapi kalau tidak ingat ya kontak itu lolos," kata Yusri, Kamis (21/5).

                               

Kontak yang lolos tersebut diyakini membawa Covid-19 dan menularkanya terus-menerus, terutama kepada orang yang tidak menggunakan masker. Gugus Tugas Covid-19 Sumsel berharap tidak ada lagi masyarakat yang keluar rumah tanpa menggunakan masker. Sebab pencegahan Covid-19 harus dimulai dari masing-masing individu.

                               

Warga Sumatra Selatan yang positif Covid-19 kembali bertambah. Pada Kamis, 21 Mei 2020, menjadi 674 orang.                              

Kasus baru berasal dari Kabupaten Banyuasin sebanyak 16 orang, Palembang 7 orang, dan masing-masing satu orang di Ogan Ilir, Lubuklinggau, Musi Banyuasin, Ogan Komiring Ulu TImur, dan Prabumulih.

                               

"Total tambahan 28 kasus dan semuanya berstatus penularan lokal," ujarnya.

Selain kasus positif, kasus meninggal juga bertambah dua orang dari Kota Palembang sehingga total menjadi 21 orang. Kasus sembuh juga bertambah satu orang dari Banyuasin sehingga total mencapai 78 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement