Jumat 22 May 2020 16:13 WIB

Pandemi Dinilai Momen Ideal Kembangkan Bisnis Sosial

Bisnis konvensional di masa pandemi Covid-19 sedang dibuat kebingungan.

Sebuah etalase toko memasang imbauan untuk menjaga jarak. Menanggapi pandemi Covid-19,  sejumlah negara telah menutup semua bisnis yang tidak penting yang meminta orang untuk tinggal di rumah dan untuk menghindari pertemuan sosial. Ilustrasi.
Foto: EPA
Sebuah etalase toko memasang imbauan untuk menjaga jarak. Menanggapi pandemi Covid-19, sejumlah negara telah menutup semua bisnis yang tidak penting yang meminta orang untuk tinggal di rumah dan untuk menghindari pertemuan sosial. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 dinilai sebagai salah satu momen ideal mengembangkan bisnis sosial. Pendapat itu diungkapkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 1999-2001 Sarwono Kusumaatmadja dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (22/5)

"Memang sekarang ideal untuk mengembangkan bisnis sosial, karena bisnis konvensional di masa pandemi Covid-19 dibuat kebingungan," ujarnya.

Menurut dia, para pelaku bisnis konvensional bingung karena menghadapi realitas baru yang belum pernah ada sebelumnya. Momen ini juga tidak tepat bagi operasional bisnis mereka.

"Saya rasa ini banyak para pelaku bisnis konvensional bisa dirangkul oleh ide bisnis sosial tersebut, mengingat para pelaku bisnis itu menghadapi realitas baru," kata Sarwono Kusumaatmadja.

Sebelumnya praktisi bisnis Judianto Hasan menilai bisnis-bisnis sosial akan memiliki peran sangat besar nantinya di era new normal atau kenormalan baru yang akan muncul pascapandemi Covid-19.

Menurut dia, sebagai pelaku bisnis sudah saatnya memanfaatkan momentum saat ini untuk melakukan bisnis sosial, di mana akan mudah menarik perhatian masyarakat melalui media-media sosial.

Dalam paparannya, bisnis sosial juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk semakin memiliki peran dalam transformasi sosial dan ekonomi di Indonesia pascapandemi Covid-19.

Investasi di bisnis sosial juga akan memberikan keberlanjutan lebih baik dan akan mudah untuk dikembangkan secara nasional maupun global. Terakhir, lanjut dia, bisnis sosial akan memberikan peluang inovasi dan pengembangannya sehingga bermanfaat bagi manusia.

Para pebisnis sosial, menurut Judianto, dapat mendorong terjadinya inovasi sosial dan transformasi di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, energi dan sebagainya.

Pebisnis sosial pada dasarnya sama dengan pebisnis umum yang mengembangkan organisasi bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Namun, pebisnis sosial lebih fokus pada solusi terhadap problema sosial atau lingkungan serta menekankan model bisnis yang berkelanjutan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement