Jumat 22 May 2020 22:16 WIB

'Salju Hijau' Selimuti Es di Antartika

Salju berwarna hijau menyelimuti es di Antartika dampak dari perubahan iklim.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Salju berwarna hijau menyelimuti es di Antartika dampak dari perubahan iklim (Foto: green snow)
Foto: Cnet
Salju berwarna hijau menyelimuti es di Antartika dampak dari perubahan iklim (Foto: green snow)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satelit telah menangkap gambar hamparan hijau di benua Antartika. Rupanya itu adalah ganggang yang mekar sehingga tampak seperti salju berwarna hijau yang menyelimuti tanah es.

Dikutip Cnet, Jumat (22/5), ganggang yang tersebar di bagian pesisir Antartika itu dianggap sebagai dampak iklim pemanasan global. Warna hijau itu disebabkan oleh mekarnya salju alga mikroskopis.

Baca Juga

Fenomena alam ini ditunjukkan tim yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Cambridge di Inggris. Kemudian disertai Survei Antartika Inggris yang menggunakan data satelit serta pengamatan lapangan untuk membuat peta ganggang hijau itu.

"Salju tumbuh di daerah 'hangat', di mana suhu rata-rata hanya di atas nol derajat Celcius selama musim panas Australia, bulan-bulan musim panas belahan bumi selatan dari November hingga Februari," tulis laporan University of Cambridge dalam rilisnya.

Peneliti belum dapat memprediksi pertumbuhan salju itu di masa depan. Peneliti menerbitkan karya mereka di jurnal Nature Communications pada Rabu, 20 Mei lalu.

Sebelumnya para ilmuwan juga pernah terserang sakit kepala ketika kotoran penguin berubah menjadi gas tertawa di Antartika. Koloni penguin yang ada di sekitarnya boleh jadi berperan dalam perkembangan ganggang hijau.

Baru-baru ini, peneliti juga mempelajari kotoran penguin yang dapat menyebabkan masalah gas tertawa, di mana itu juga bisa berperan dalam pertumbuhan ganggang. Perubahan iklim sepertinya akan berperan sebagai "penghijauan" salju Antartika yang tidak disengaja.

"Ketika Antartika menghangat, peneliti memperkirakan massa alga salju secara keseluruhan akan meningkat, karena penyebaran ke tempat yang lebih tinggi akan secara signifikan lebih besar daripada hilangnya petak ganggang pulau kecil," kata ilmuwan tanaman Universitas Cambridge Andrew Gray, penulis utama makalah tersebut.

Para ilmuwan tidak hanya melihat hamparan hijau. Bagian Antartika terlihat seperti pelangi. Para peneliti bermaksud memperluas studi mereka untuk memasukkan mekar alga merah dan oranye yang berkontribusi pada lanskap multi-warna ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement