REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Wabah virus corona telah berdampak pada pembuat kue baklava khas Turki. Tak seperti tahun sebelumnya, pesanan dan penjualan kue yang biasanya dijadikan hidangan penutup serta jadi buruan menjelang perayaan Idul Fitri itu kini justru menurun signifikan selama merebaknya covid-19.
Kepala Asosiasi Produsen Baklava dan Makanan Penutup di Turki, Mehmet Yildirim mengatakan biasanya momentum Ramadhan menjadi periode paling sibuk bagi para pembuat kue baklava. Sebab selama Ramadhan permintaan meningkat tiga sampai empat kali lipat dari hari-hari biasa. Tetapi Yildirim mengatakan produksi kue baklava pada Ramadhan tahun ini justru turun 50 persen.
Yildirim mengatakan pemberlakuan jam malam di akhir pekan juga mempengaruhi produksi kue baklava. Bahkan penurunan produksi diperkirakan terus terjadi seiring berlanjutnya pemberlakuan jam malam selama hari raya. "Penurunan produksi 50 persen membuat pengurangan jumlah karyawan, jam kerja, dan jummah shift," kata Yildirim seperti dilansir Daily Sabah pada (23/5).
Yildirim mengakui bahwa tahun ini jadwalnya membuat kue baklava tak sesibuk seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana ia mengatakan para pembuat baklava biasanya mampu menghasilkan 1.200 ton baklava setiap harinya.
Meski begitu menurutnya terjadi banyak penjual makanan-makanan penutup termasuk kue baklava sering menerima pesanan secara daring, bahkan menurutnya para penjual sering mengirim baklava ke berbagai kota dan negara lainnya menggunakan layanan perusahaan kargo. Ia mengatakan terjadi peningkatan signifikan dalam pemesanan lewat daring dan layanan kurir.
Kue baklava merupakan kue yang populer di negara-negara yang pernah dikuasai Ottoman. Kue dengan rasa manis itu terbuat dari lapisan adonan folio dan diisi dengan kenari atau pistachio dan dicampur sirup atau madu.
Sementara Turki akan memberlakukan jam malam secara nasional selama libur hari raya Idul Fitri guna memutus penyebaran corona. Perayaan Idul Fitri akan berlangsung 24 Mei dan berakhir 26 Mei. Turki telah mengkonfirmasi total kasus akibat virus corona per Kamis lalu mencapai 153.548 kasus. Di mana 114.990 orang pulih namun 4249 orang meninggal.