REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat suasana malam takbiran tahun 2020 tak semarak seperti tahun sebelumnya. Sejumlah pedagang kembang api di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluhkan sepinya pembeli saat pandemi virus corona (Covid-19).
"Sepi banget, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Rizki, salah seorang pedagang di sekitar Jalan Jembatan Tinggi, di sekitar Gedung Central Tanah Abang (CTA), Sabtu (23/5) petang.
Dari pantauan, terdapat beberapa pembeli yang masih mencari kembang api untuk merayakan malam takbir Lebaran tahun 2020. Kembang api dijual bervariasi antara lima ribuan hingga puluhan ribu.
"Yang penting kembali modal saja," kata pedagang lainnya,Eman.
Eman menjual kembang api sejak sepekan terakhir. Sebagian kembang api yang dijual merupakan sisa perayaan malam pergantian tahun 2020. "Untuk petasan, kami jual sembunyi-sembunyi, kalau ada yang menanyakan saja," ucapnya.
Sepinya pembeli menurut Eman, karena adanya imbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan massa selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemerintah juga mengimbau untuk tidak menggelar pawai takbiran di malam Lebaran, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak Jumat, 10 April 2020 hingga 22 Mei 2020. Bahkan, Pemprov DKI kembali memperpanjang PSBB hingga 4 Juni 2020 sebagai upaya penanggulangan penyebaran wabah virus corona (Covid-19).