Senin 25 May 2020 19:35 WIB

Remaja 17 Tahun Jadi Imam Shalat Id Saat Pandemi di Depok

Shalat id digelar dengan mematuhi aturan protokol kesehatan.

Khatib Shalat Idul Fitri di Komplek Pelita Air Service Depok ustaz Mudzakir Harun Arrasyid (kanan/berdiri) dan imam Shalat Id Muhammad Riidazuhro Hugo Al Hamzah (kiri).
Foto: Istimewa.
Khatib Shalat Idul Fitri di Komplek Pelita Air Service Depok ustaz Mudzakir Harun Arrasyid (kanan/berdiri) dan imam Shalat Id Muhammad Riidazuhro Hugo Al Hamzah (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ada yang menarik dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1441 H terbatas di lingkungan RT 04, RW 15, Perumahan Pelita Air Service, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas Depok, Jawa Barat, Ahad (24/5). Imam Shalat Idul Fitri adalah sosok pemuda berusia 17 tahun yang sudah hafal lima juz Al-Quran.

Meski serba sederhana karena dilaksanakan di lapangan olahraga kompleks perumahan, pelaksanaan Shalat Idul Fitri ini tetap mengikuti aturan protokol kesehatan. Shalat Idul Fitri ini diikuti sekitar 50 orang khusus warga dari lingkungan RT 04.

Untuk mematuhi aturan protokol kesehatan dan sesuai kesadaran masing-masing warga, pengurus RT setempat mengimbau agar jamaah mengenakan masker, membawa sajadah masing-masing, sudah berwudhu dari rumah, dan membuat jarak dalam shaf shalatnya.

Hukum Shalat Idul Fitri adalah sunah muakadah atau sangat dianjurkan. Terlebih, pelaksanaannya yang hanya setahun sekali menjadikan Shalat Idul Fitri terlalu sayang untuk dilewatkan.

Sehingga, pengurus RT setelah mendengarkan masukan dari sejumlah warga, berinisiatif menyelenggarakan Shalat Idul Fitri di lapangan olahraga namun tetap menerapkan protokol kesehatan dan aturan social distancing. Semua jamaah mengenakan masker dan membawa sajadah maupun alas shalat, seperti kertas koran sejak dari rumah hingga kembali ke rumah masing-masing.

Warga mulai berdatangan sekitar pukul 06.00 WIB dengan suasana cuaca sangat cerah. Pelaksanaan shalat dimulai pukul 06.30 WIB dan berakhir pukul 07.15 WIB dengan imam adalah Muhammad Riidazuhro Hugo Al Hamzah, siswa Kelas 3 Madrasah Aliyah (MA) sekaligus santri Pondok Pesantrean (Ponpes) Muwahidun, Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Selama tiga tahun mondok di ponpes, Riidazuhro atau akrab dipanggil Zuhro ini mampu menghafal lima juz Al-Quran. Selama bulan Ramadhan, putra pertama pasangan Zaky Al Hamzah dan Ardini Adhiati Kusuma ini sering menjadi imam Shalat Tarawih, bergantian dengan sang ayah, selama 30 hari. 

“Saya senang diberi amanah jadi imam Shalat Idul Fitri, meski awalnya grogi, tapi jadi plong setelah shalat selesai,” ujar Zuhro, lulusan SMP Negeri 10 Kota Depok ini. 

Adapun khatib Shalat Idul Fitri adalah ustaz Mudzakir Harun Arrasyid S,Ag, M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SDIT Miftahul Ulum, Cinere Depok, sekaligus pimpinan kajian keagamaan Islam di lingkungan.

Sesaat sebelum Shalat Idul Fitri dimulai, ustaz Mudzakir mengingatkan tata cara Shalat Idul Fitri kepada jamaah. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa tentang tata cara Shalat Idul fitri pada masa pagebluk ini.

Fatwa MUI Nomor 28/2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri saat Pandemi Covid-19 tersebut diterbitkan untuk merespons datangnya tanggal 1 Syawal 1441 H yang kemungkinan besar terjadi pada saat wabah virus corona di Indonesia belum mereda.

Dalam pesan khutbahnya, Khatib menyampaikan bahwa Ramadhan telah meninggalkan umat Islam. Banyak pesan, kesan, dan kenangan melekat di hati umat Islam. Idul Fitri kali ini berbeda dari biasanya, karena saat ini berada dalam situasi pandemi Covid-19. Rangkaian ibadah yang lazimnya dijalankan berjamaah di masjid seperti shalat lima waktu, Shalat Jumat, Shalat Tarawih, dan Shalat Id diimbau dilaksanakan di rumah.

“Alhamdulillah di pagi yang cerah ini kita bisa melaksanakan Shalat Idul Fitri di tempat tercinta ini dan semua jamaaah mematuhi imbauan pemerintah dan MUI untuk menerapkan protokol kesehatan," jelas Mudzakir.

Akhir khutbah Mudzakir ditutup dengan mendoakan jamaah, semua warga kompleks perumahan, umat Islam, dan seluruh warga Indonesia, agar memperoleh perlindungan Allah SWT dari virus corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement