Rabu 27 May 2020 16:06 WIB

Harga Saham ICBP Tergerus Usai Akuisisi Pinehill

Akuisisi dengan nilai yang cukup besar ini menimbulkan kekhawatiran investor.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Produk Indofood. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun dari Rp 9.675 pada Selasa (26/5) menjadi Rp 8.325 pada Rabu (27/5).
Produk Indofood. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun dari Rp 9.675 pada Selasa (26/5) menjadi Rp 8.325 pada Rabu (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyepakati perjanjian jual beli dengan Pinehill Corpora dan Steel Lake senilai 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp 44,25 triliun. Sayangnya, aksi korporasi ini tidak direspons baik oleh pasar. 

Saham ICBP turun dari Rp 9.675 pada Selasa (26/5) menjadi Rp 8.325 pada Rabu (27/5). Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai akuisisi dengan nilai yang cukup besar ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor. 

Baca Juga

"Transaksi terlalu besar dan dianggap harga premium," kata Hans saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/5).

Dalam jangka pendek, menurut Hans, transaksi akuisisi ini dapat berpengaruh pada dividen. Investor berpeluang tidak mendapatkan dividen. Meski demikian, Hans melihat, prospek saham ICBP untuk jangka panjang masih sangat menarik.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan ICBP, Gideon A Putro mengatakan, akuisisi Pinehill akan membuat posisi ICBP semakin kuat di pasar global. Pinehill saat ini telah mempunyai pangsa pasar yang kuat di delapan negara di benua Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara.

Pinehill memiliki 12 pabrik yang berlokasi di delapan negara dengan total populasi lebih dari 550 juta orang. Podusen mi instan ini juga memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan total populasi lebih dari 885 juta  orang. 

"Dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh Pinehill, kami meyakini akuisisi ini akan meningkatkan nilai pemegang saham Perseroan," kata Gideon.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement