Sabtu 30 May 2020 18:18 WIB

Meski Zona Biru Covid-19, Majalengka Perpanjang PSBB

Kabupaten Majalengka masuk ke dalam 15 daerah zona biru Covid-19 di Jawa Barat.

Polisi di Kabupaten Majalengka mengikuti simulasi dan pelatihan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Dok. Humas Polres Majalengka
Polisi di Kabupaten Majalengka mengikuti simulasi dan pelatihan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tetap memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) meskipun daerah tersebut masuk zona biru. Selain itu, Majalengka juga menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

"Kami melanjutkan PSBB dengan mengombinasikan penerapan AKB sesuai arahan Pak Gubernur Jawa Barat," kata Bupati Majalengka Karna Sobahi di Majalengka, Sabtu (30/5).

Baca Juga

Karna mengatakan, Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah dari 15 kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang masuk level dua atau zona biru. Sehingga, Kabupaten Majalengka bisa menerapkan AKB pada 1 Juni 2020, namun dikombinasikan dengan PSBB, agar lebih baik lagi dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Karna melanjutkan, pihaknya pada Jumat (29/5) malam melakukan pertemuan dengan para kepala daerah di wilayah Jawa Barat bagian timur. Di mana dalam pertemuan itu menyepakati beberapa hal dalam menindaklanjuti AKB sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.

"Pada prinsipnya para kepala daerah di wilayah Cirebon menyepakati untuk melanjutkan PSBB, dengan mengombinasikan penerapan AKB di daerahnya masing-masing," ujarnya.

Mengapa kondisi itu diterapkan kata Karna, mengingat hampir semua kasus positif Covid-19 di wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Indramayu merupakan produk imported case. Oleh karena itu perlu penguatan kembali cek poin di beberapa pintu masuk di daerah penyangga kota dan kabupaten. Guna mendeteksi keluar masuk orang dari daerah lain.

"Di daerah perbatasan inilah, mobilitas masyarakat cukup tinggi, sehingga rawan terjadinya kembali kasus positif COVID-19, akibat imported case," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement