Senin 01 Jun 2020 22:40 WIB

Gubernur Sumbar: Hadapi Pandemi dengan Semangat Pancasila

Bangsa Indonesia diuji oleh bencana global yang membuat seluruh sektor terdampak.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ketika rapat online membahas evaluasi PSBB dan persiapan new normal bersama bupati dan wali kota se-Sumbar, Selasa (26/5).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ketika rapat online membahas evaluasi PSBB dan persiapan new normal bersama bupati dan wali kota se-Sumbar, Selasa (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Wagub Sumbar Nasrul Abit mengikuti pelaksnaan upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 secara Video Conference (Vidcon) bersama Presiden Joko Widodo dengan tema, Pancasila dalam tindakan melalui gotong royong menuju Indonesia maju di Ruang Kerja Gubernur, Senin (1/6). Irwan memaknai hari lahir Pancasila ini sebagai momentum memperkuat gotong royong antara semua pihak untuk menghadapi wabah covid-19.

"Dan peringatan hari lahirnya Pancasila ini, menguatkan sendi negara kita dalam menghadapi wabah covid dengan jiwa semangat Pancasila kergotong royongan secara kebersamaan antara kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat, semoga kita kuat serta tabah dalam menghadapi wabah covid-19 dan semoga dapat kita lalui dengan baik," kata Irwan.

Irwan Prayitno menyampaikan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni tahun ini, bangsa Indonesia diuji oleh bencana global yang membuat seluruh sektor terdampak. Virus corona menurut Irwan menguji daya juang, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, serta ketenangan dalam mengambil langkah yang cepat dan tepat. Irwan menyebut pemerintah terus berupaya mencari keluar dan melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok, ras dan agama. Karena amanah Undang Undang negara wajib melindungi segenap anak bangsa.

Dalam upacara via video conference tersebut Presiden RI Joko Widodo mengatakan pemerintah mengajak seluruh penyelenggara negara dari pusat sampai daerah untuk terus meneguhkan keberpihakan kita pada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.

Selain itu Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan untuk saling membantu, menolong, bergotong royong, dan selalu optimistis melewati rintangan akibat wabah corona.

"Tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah. Tahun ini atau bahkan tahun depan, situasi yang sulit masih akan kita hadapi. Situasi yang memerlukan daya juang kita sebagai bangsa, yang memerlukan kerja keras agar kita mampu melewati masa sulit itu," kata Jokowi.

Jokowi penambahkan wabah virus corona jugua dialami setidaknya sebanyak 215 negara di dunia. Masyarakat dunia kini juga berjuang dan bekerja keras untuk mampu mengendalikan pandemi dan memulihkan perekonomian.

Dalam hal tersebut, Kepala Negara melanjutkan optimistis bangsa Indonesia tetap berkreasi, berupaya keras, dan tampil sebagai pemenang. Menurut Jokowi, kekurangan dan kelemahan tidak jadi penghalang untuk terus maju.

"Sebaliknya, mari bersama perbaiki hal tersebut dan jadikan itu sebagai momentum untuk memicu lompatan kemajuan agar menjadi bangsa yang kuat dan mandiri serta menunjukkan ketangguhan kita sebagai satu bangsa dan negara," ucap presiden.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement