Kamis 04 Jun 2020 14:10 WIB

Corona tak Ada di Kebun

Banyak hal yang perlu ditata di sistem pertanian kita.

Red: Karta Raharja Ucu
Petani memetik daun tembakau saat berlangsungnya musim panen (ilustrasi).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani memetik daun tembakau saat berlangsungnya musim panen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmed Joe Hara*

Corona tak ada di kebun. Setidaknya demikian pendapat Mang Pahru pekebun palawija dan ubi jalar di Desa Nagrak Cianjur. Setiap hari dia bekerja di kebun dengan pekerjaan yang relatif berat bagi ukuran orang kota, mencangkul, menyiangi rumput yang ikut tumbuh di paritan, mengatur suplai air, menyemprot hama dan meninggikan paritan dengan cangkul, mulai jam 7 pagi hingga tiba waktunya Shalat Dzhuhur.

Tubuhnya menghitam tersinari matahari terus menerus. Otot-otot tangannya bagaikan kawat, keringatnya bercucuran dan dia tidak pakai masker, sebagai gantinya terselip sebatang rokok kretek di ujung bibirnya, rokoknya menyala dan sebentar-sebentar dia isap dan kepulkan asapnya tanpa menggunakan tangan.

“Mang Pahru ke mana maskernya kenapa tidak dipakai..?” sapaan saya kepadanya setiba di kebunnya. Mang Pahru memalingkan kepala, mencabut rokoknya dan berteriak.