REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup menantang bagi pabrikan otomotif Indonesia. Sampai-sampai, target penjualan pun harus mengalami kontraksi sekitar 40 hingga 50 persen.
Namun, di tengah kondisi pasar yang tertekan oleh pandemi Covid-19, ternyata Suzuki dapat menunjukan kinerja penjualan yang cukup baik. Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel mengatakan, memang saat ini tak semua pasar mengalami penurunan. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan market share yang dialami Suzuki Indonesia.
"Market share Suzuki secara year to date dari Januari hingga April 2020 mengalami peningkatan. Jumlahnya pun cukup signifikan yakni dari 9,3 persen naik menjadi 11,5 persen," kata Harrold dalam diskusi virtual Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) Indonesia pada Kamis (4/6).
Menurutnya, terdapat sejumlah hal yang berkontribusi dalam peningkatan pangsa pasar itu. Salah satunya adalah karena dukungan jaringan luas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini, Suzuki telah memiliki 341 outlet. Jaringan inilah yang kemudian membuat konsumen menjadi lebih mudah untuk melakukan pembelian produk Suzuki. Apalagi, beberapa dealer yang tidak berada pada wilayah dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tetap dapat memberikan pelayanan dengan normal."Selain itu, kami juga lebih mengedepankan produk yang diproduksi secara lokal ketimbang produk completely built up (CBU). Hasilnya, produk lokal dapat mendominasi penjualan Suzuki hingga 88 persen," ujarnya.
Ia menyampaikan, meski saat ini fasilitas produksi untuk pasar domestik masih dihentikan untuk sementara, namun hal ini tak mengganggu persediaan mobil yang diproduksi secara lokal. Mengingat, hingga saat ini jumlah persediaan yang ada masih mampu mengakomodasi jumlah permintaan yang ada.
Dari seluruh penjualan Suzuki, produk yang mendominasi adalah New Carry Pickup. Secara keseluruhan, New Carry Pickup memberikan kontribusi penjualan hingga 50 persen."Hal ini dapat terwujud karena kami juga menawarkan promo untuk pembelian Carry. Hal ini mampu mendongkrak market share Carry dari 53 persen menjadi 59 persen. Sebagai sebuah mobil niaga, semoga kehadiran Carry ini juga mampu mendongkrak roda perekonomian masyarakat," kata Harold.