Senin 15 Jun 2020 12:36 WIB

Wisatawan dari Provinsi Lain Mulai Datang ke Sumbar

Para wisatawan datang dari wilayah Sumbar sendiri, Riau dan Sumatera Utara

Rep: febrian fachri/ Red: Hiru Muhammad
Seorang fotografer memotret suasana sepi libur Lebaran dari Jam Gadang Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (25/5/2020). Meskipun masih dalam masa PSBB hingga 29 Mei 2020, objek wisata aikonik di Sumbar itu masih dikunjungi pengunjung.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang fotografer memotret suasana sepi libur Lebaran dari Jam Gadang Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (25/5/2020). Meskipun masih dalam masa PSBB hingga 29 Mei 2020, objek wisata aikonik di Sumbar itu masih dikunjungi pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial menyebut wisatawan dari provinsi lain seperti dari Riau dan Sumatera Utara sudah mulai berdatangan ke Sumbar. Menurut Novrial hal itu pertanda baik bagi geliat pariwisata di Sumbar. Karena hotek-hotel, restoran, objek wisata dan UMKM kembali bergairah."Yang penting semuanya menjalankan protokol kesehatan sesuai SOP," kata Novrial, Senin (15/6).

Novrial sebelumnya berkunjung ke sejumlah objek wisata di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Tanah Datar. Di Sawahlunto, Novrial melihat langsung Taman Margasatwa Wisata Kandih Kota Sawahlunto dan Istano Pagaruyung Tanah Datar. Menurut Novrial, objek wisata di Sawahlunto dan Tanah Datar sudah menerapkan protokol Covid-19.

Novrial menyebut di sana ia melihat wisatawan yang sudah datang dari Riau dan Sumatera Utara. Selain itu juga sudah mulai berdatangan wisatawan dalam Sumbar atau antar kabupaten kota. "Dari pengamatan langsung  sudah mulia banyak pengunjung antar kota dalam sudah mulai berdatangan, dan malah beberapa wisatawan ada yang dari provinsi tetangga seperti Riau dan Sumut," ucap Novrial.

Novrial menjelaskan Dinas Pariwisata provinsi dan kabupaten kota sudah menyusun SOP destinasi wisata di Sumbar. Seperti mengatur tentang pemakaian masker pengelola dan pengunjung, tempat cuci tangan permanen, pengukuran suhu dengan thermo-gun, jaga jarak, manajemen jumlah pengunjung dengan luas lahan, batasan jam operasional, layanan kesehatan dan tim pengawasan terpadu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement