Kamis 18 Jun 2020 14:33 WIB

Penduduk Amazon Pilih Minum Teh Jambu Tangkal Covid-19

Teh jambu racikan penduduk Amazon juga dikenal sebagai tanaman obat sakit gigi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Teh jambu racikan penduduk Amazon juga dikenal sebagai tanaman obat sakit gigi (Foto: iustrasi teh jambu)
Foto: Piqsels
Teh jambu racikan penduduk Amazon juga dikenal sebagai tanaman obat sakit gigi (Foto: iustrasi teh jambu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa penduduk desa di Amazon timur menolak saran pemerintah Brasil untuk mengonsumsi obat malaria hydroxychloroquine untuk mencegah virus corona. Mereka lebih memilih mengonsumsi teh jambu, yang juga dikenal sebagai tanaman sakit gigi.

Maria de Nazaré Sajes (65 tahun), seorang penduduk Amazon, dinyatakan positif terkena virus corona setelah menjalani tes. Ia percaya bisa melawan gejalanya dengan meminum infus daun pahit teh jambu tersebut.

Baca Juga

"Saya membuat teh jambu dan merasa sehat kembali. Orang-orang berkata: "Lihatlah Maria, bagaimana dia pulih, dia tidak demam atau sakit'," ujar Maria seperti dilansir dari laman KhaleejTimes, Kamis (18/6).

Desanya di tepi anak sungai Amazon dikunjungi oleh petugas kesehatan masyarakat untuk menguji penduduk terhadap virus yang merusak Brasil tersebut. Wabah ini membuat Brazil menjadi yang terburuk kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Aku takut pergi ke rumah sakit karena tidak akan ada obat alami yang kita temukan di sini, mereka tidak mengizinkan saya minum teh jambu di sana," kata seorang wanita muda bernama Maria Claudia.

Seorang perawat, Marilia Costa, mengatakan, ada resistensi terhadap penggunaan hydroxychloroquine. Sebagai contoh, mereka menerima pil untuk demam, tetapi mereka meminumnya dengan obat lokal mereka sendiri.

"Kami melihat sebagian besar penduduk di sini mengambil obat buatan sendiri yang mereka yakini memiliki kualitas penyembuhan yang hebat," katanya.

Daun jambu digunakan dalam hidangan lokal, tetapi dikatakan bekerja sebagai obat bius yang membantu menghilangkan rasa sakit. Selain itu, sifat lainnya adalah melawan virus dan digunakan sebagai obat pencahar atau afrodisiak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement