REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang terus mengalami lonjakan cukup tinggi. Kali ini kasusnya bertambah 20 orang sehingga total 168 warga telah terpapar virus corona, Selasa (23/6).
Kepala Bagian (Kabag) Humas, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, M Nur Widianto mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 terbaru berasal dari kalangan warga biasa dan tenaga kesehatan (nakes). Sekitar 13 kasus terbaru dialami warga Jalan Binor, Bunulrejo, Blimbing. Mereka diketahui memiliki kontak erat dengan kluster keluarga di daerah tersebut.
"Ini hasil tracing atas warga dua RT pada satu RW setelah melalui tahapan rapid test dan swab secara bertahap terhadap 106 warga," kata Widianto kepada wartawan, Selasa (23/6) malam.
Selanjutnya, kasus positif terbaru dialami satu nakes perempuan berusia 29 tahun. Enam kasus baru lainnya meliputi tiga laki-laki dan tiga perempuan.
Widianto menegaskan, pihaknya akan lebih menguatkan pelacakan dan penyembuhan pasien agar angka positif Covid-19 bisa terus ditekan. Timnya juga akan mengobservasi kelayakan rumah pasien untuk dibuat isolasi mandiri.
"Bila tidak memadai akan kita evakuasi ke rumah karantina di Balai Diklat Pemprov di Kawi," katanya.
Meski angka kasus positif Covid-19 terus melonjak, Pemkot Malang belum menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali. Menurut Widianto, prinsip masa transisi PSBB sama-sama melakukan pengetatan. Pembedanya hanya tidak tersedia pos penyekatan di pintu masuk Kota Malang.
"Sementara kasus yang berkembang bukan dari riwayat perjalanan," jelasnya.
Menurut Widianto, sebagian kasus positif Covid-19 di Kota Malang didominasi kluster keluarga. Kemudian menyebar melalui kontak erat dengan lingkungan sekitar.
"Kontak lingkungan, tetangga dari keluarga konfirm positif sebelumnya, yang notabene profesi perancangan di rumah plus pemuka agama setempat yang interaksi di tempat ibadah dengan warga juga tinggi," kata Widianto.
Saat ini jumlah kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kota Malang sebanyak 47 orang. Sementara angka kematiannya 10 jiwa dan pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 111 orang. Adapun total Pasien dalam Pengawasan (PDP) sekitar 320 orang dengan angka kematian 28 jiwa.