REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki periode semester dua 2020, PT Hutama Karya (Persero) terus menerapkan berbagai strategi baik dari sisi operasional bisnis jalan tol maupun pelayanan. Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya J Aries Dewantoro menargetkan untuk terus menekan angka kecelakaan di ruas-ruas tol yang dikelola.
“Dari sisi pelayan kami terus melakukan optimasi pada implementasi pelayanan optimal sesuai standar pelayanan minimun,” kata Aries dalam pernyataan tertulisnya, Senin (13/7).
Dia menjelaskan, Hutama Karya melakukan berbagai antisipasi seperti aksi simpatik pembagian kopi gratis pada malam hari, pemasangan warning light, rumble strip, dan rumble dot hingga imbauan keselamatan di gardu tol menggunakan pengeras suara. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat pengendara yang mengantuk.
Berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan 2019 oleh PT Sucofindo (Persero), Aries mengatakan customer satisfaction index dari pengguna jalan tol yang dimiliki Hutama Karya mencapai 89,6 persen dari yang sebelumnya pada 2018 hanya mencapai 85,4 persen. Selain itu, dia memastikan Hutama Karya juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi petugas tol dengan mewajibkan menggunakan APD lengkap.
Selain menerapkan protokol kesehatan, Aries mengatakan Hutama Karya juga melakukan berbagai tindakan antisipasi penumpukan antrean di gerbang tol. “Di ruas Akses Tanjung Priok (ATP) kami aktifkan kembali mobile reader namun mewajibkan petugas tolnya memakai tas pinggang yang berisi roll paper mobile reader dan disinfektan untuk menyemprot kartu,” ungkap Aries.
Sementara itu, di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar juga telah dipasang alat weight in motion atau alat timbang kendaraan. Aries mengatakan hal tersebut untuk mendukung kebijakan kelebihan muatan dan dimensi truk.
Dari sisi operasional jalan tol, Aries mengatakan pada semester dua 2020, Hutama Karya akan mengoperasikan dua ruas tol baru di Jalan Tol Trans Jawa ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer dan Banda Aceh-Sigli (Sibanceh) Seksi 4 sepanjang 13,5 kilometer.