Rabu 15 Jul 2020 10:12 WIB

Jabar Turunkan Target Pariwisata

Wisatawan ke Jabar pada tahun ini mengalami penurunan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Bukit Santiong, Kabupaten Subang menjadi destinasi baru pariwisata di Jabar.
Foto: Foto: Istimewa
Bukit Santiong, Kabupaten Subang menjadi destinasi baru pariwisata di Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid-19 turut berdampak pada sektor pariwisata Jawa Barat (Jabar). Oleh karena itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Dedi Taufik Kurohman, menurunkan target kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar di 2020.

Salah satu faktornya kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara di Jabar yang minim tahun ini. Selain itu, Jabar tidak masuk dalam tujuh destinasi wisata yang didorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai daerah tujuan perjalanan dinas ASN untuk menggenjot ekonomi nasional.

"Terdapat penurunan kunjungan (wisatawan) ke Jabar dengan adanya pandemi Covid-19," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (14/7).

Berdasarkan data Disparbud Jabar, sejak awal tahun hingga pariwisata masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dibuka mulai Juni lalu, total kunjungan wisatawan di Jabar baru mencapai 19.908.914 wisnus dan 30.838 wisman.

"Dengan adanya penurunan realisasi tersebut, kita melakukan penyesuaian target kunjungan pada tahun 2020 baik wisnus maupun wisman," kata Dedi.

Oleh karena itu, kata dia, untuk realisasi kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Jabar dari 2,94 persen atau Rp62,48 triliun pada 2019. "Berdasarkan hitungan kami (akan) turun di 1,61 sampai 1,75 persen," katanya.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, kata dia, Disparbud Jabar mendorong berbagai program salah satunya Smilling West Java AKB Great Sale mulai 1 Juli sampai 31 Agustus 2020.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, ada tiga rumus agar pariwisata di Jabar aman untuk beroperasi kembali di masa AKB.

Pertama, proses reservasi tiket secara online atau dalam jaringan (daring). Kedua, menjaga keamanan transportasi dan perjalanan wisata. Ketiga, menjaga kedisiplinan wisatawan dalam menerapkan protokol kesehatan yakni pakai masker, jaga jarak aman, dan cuci tangan pakai sabun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement