REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Provinsi Jawa Barat mencatat ada 15 dari 63 kelurahan di daerah tersebut bebas dari kasus positif virus corona.
"Meskipun sudah tidak ada kasus positif, kami meminta kepada seluruh elemen untuk tidak lengah, karena perkembangan kasus terjadi secara fluktuatif, sehingga perlu terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Jumat (17/7).
Ke-15 kelurahan yang bebas kasus Covid-19 tersebut adalah Kelurahan Bojongsari Baru, Leuwinanggung, Bojongsari Lama, Duren Mekar, Harjamukti, Kedaung, Cilodong, Beji Timur, Tapos, Jatimulya, Grogol, Cisalak, Pangkalanjati, Curug Cimanggis, dan Cisalak Pasar.
Idris meminta bagi kelurahan-kelurahan yang masih ada kasus positif terus menjalankan program-program pencegahan dan penanganan secara lebih intensif lagi. Hingga Jumat (17/7) malam penambahan konfirmasi positif sebanyak 23 kasus, berasal dari program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan swab dan PCR Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok sebanyak 12 kasus.
Selanjutnya dari Laboratorium RSUI sebanyak 7 kasus, 3 kasus merupakan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan 1 kasus merupakan informasi dari RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua. Untuk orang tanpa gejala (OTG) yang selesai pemantauan bertambah 27 orang menjadi 2.311 orang (83,98 persen), ODP yang selesai pemantauan bertambah 7 orang menjadi 3.862 orang (90,68 persen) dan PDP yang selesai pengawasan tidak terdapat penambahan yaitu 1.426 orang (88,30 persen).
Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 122 orang, tidak terdapat penambahan dibanding hari sebelumnya. Sedangkan, untuk kasus positif aktif, data hari ini berjumlah 165 kasus (17,42 persen dari total kasus), selebihnya sudah dinyatakan sembuh sebanyak 746 kasus (78,78 persen) dan meninggal 36 kasus (3,80 persen).