Sabtu 18 Jul 2020 06:51 WIB

Catur Singgah di Dunia Islam (3)

Para pecatur tangguh bermunculan di dunia Islam.

Catur Singgah di Dunia Islam. Foto: catur (ilustrasi)
Catur Singgah di Dunia Islam. Foto: catur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sejumlah nama master catur atau disebut dengan aliyat di dunia Islam pada masa kekuasaan Abbasiyah silih berganti bermunculan. Lahir pula beberapa karya tulis mengenai catur dan langkah-langkah dalam permainan catur.

Salah satunya adalah Al-Adli yang menerima semua tantangan dari pecatur tangguh lainnya dan menguasai jagat catur pada 850-an. Namun, semua ada ujungnya. Ia kemudian mampu dipecundangi oleh pecatur yang lebih muda, Al-Razi.

Baca Juga

Al-Razi kemudian menjadi master catur hingga beberapa dekade lamanya. Tak ada pecatur tangguh yang mampu mengalahkannya. Dua pecatur lainnya yang terkenal di masa Abbasiyah adalah Al-Lajlaj dan Al-Suli yang muncul pada abad kesepuluh.

Keduanya dikenal dengan tulisannya dalam sebuah manuskrip yang dalam bahasa Inggris berjudul Book of Chess: Extracts From the Works of Al-Adli, As-Suli and Others yang dikompilasi pada pertengahan abad kedua belas.

Buku kedua master catur itu menjelaskan seluk-beluk catur dan sejumlah langkah-langkah pembuka dalam permainan catur. Ada 77 standar langkah yang disebut mansubat yang pada akhirnya menjadi rujukan para pecatur masa selanjutnya.

Pada abad kesepuluh dan kesebelas, catur kemudian menyebar dari Timur Tengah ke Rusia dan wilayah Skandinavia. Para arkeolog menemukan catur tertua di Skandinavia. Dari wilayah itu, catur kemudian singgah di Italia.

Saat itu, bersamaan dengan munculnya pertikaian masif antara Muslim, Byzantium, dan Normandia, sejumlah sejarawan mengatakan bahwa catur sampai di Italia lewat Lembah Rhine, Jerman, pada abad kesebelas. Pada abad pertengahan, catur menyebar luas di wilayah Eropa.

Catur menjadi permainan yang sangat digandrungi kelompok atas pada masa itu. Para raja bermain catur di tengah taman-taman mereka yang indah. Sedangkan, para pedagang bermain catur di tengah transaksi bisnis yang mereka lakukan.

Para biarawan juga memainkan catur saat masa jeda yang mereka miliki di biara mereka. Bahkan, catur kemudian menjadi corak pada sejumlah lantai bangunan. Di Eropa. Alfonso X menjadi penguasa yang memiliki peran dalam memperkenalkan catur.

Terutama, melalui proses penerjemahan teks-teks dari dunia Islam, Alfonso X (1221-1284) yang merupakan raja wilayah Castile, Leon, dan Galcia memang dikenal sebagai patron Kristen yang berjasa dalam penerjemahan naskah-naskah dari dunia Islam di Zaman Pertengahan.

Anak lelaki Ferdinand III dari Castile dan Elisabeth dari Hohenstaufen ini menunjukkan ketertarikan yang sangat besar dalam ilmu pengetahuan. Bahkan, ia dikelilingi oleh para sarjana Kristen, Islam, dan Yahudi.

Melalui para sarjana itu, Alfonso X menerjemahkan naskah-naskah ilmu pengetahuan, termasuk permainan catur. Tak heran jika di kemudian hari, ia dikenal dengan sebutan el Sabio, yang terpelajar.

Alfonso X tertarik pula dengan beragam ilmu pengetahuan, seperti ilmu gaib, kimia, astronomi, dan pengetahuan tentang tata pemerintahan dan hukum. Ia juga menulis puisi dan prosa yang dipengaruhi oleh gaya dan budaya Arab.

Buku Alfonso X, Book of Games, merupakan dokumentasi yang luar biasa tentang catur dan permainan papan lainnya pada abad ketiga belas. Buku ini terdiri atas pendahuluan, serangkaian masalah catur, dan diskusi mengenai permainan papan lainnya. ed:ferry

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement