Ahad 19 Jul 2020 20:15 WIB

Ikut Pulihkan Ekonomi Sumut, Pertamina Dirikan Pertashop

Bagi warga sekitar, kehadiran Pertashop juga membawa manfaat.

Ikut Pulihkan Ekonomi Sumut, Pertamina Dirikan Pertashop  
Foto: Pertamina
Ikut Pulihkan Ekonomi Sumut, Pertamina Dirikan Pertashop  

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pertumbuhan ekonomi Sumut masih tertatih di masa pandemi Covid-19. Bank Indonesia perwakilan Sumut mencatat perekonomian Sumut di triwulan II 2020 mengalami penurunan yang cukup tajam, mencapai 0,43 persen dibandingkan triwulan I yang 4,67 persen. Diperlukan upaya bersama di berbagai sektor untuk mendukung pemulihan ekonomi Sumut.

 

Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mendukung upaya Pemprov Sumut untuk menggerakkan kembali perekonomian. Salah satunya melalui pengoperasian Pertashop yang dikelola oleh pengusaha lokal.

 

"Setelah mengoperasikan lima Pertashop di Kabupaten Karo, Samosir dan Toba Samosir pada awal Juni lalu, kami kembali mengoperasikan tambahan lima Pertashop baru," demikian disampaikan Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR I.

 

Pertashop yang menjual Pertamax secara resmi dan legal, kini hadir di Desa Pakpahan dan Desa Hutanagodang, Kabupaten Tapanuli Utara. Masyarakat di Desa Sinunukan III, Mandailing Natal, serta Desa Aek Korsik dan Desa Sei Sanggul, Labuhan Batu, juga telah menikmati bahan bakar berkualitas mulai Kamis (16/07).

 

"Konsumsi Pertamax di Sumut terus menujukkan tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumut meningkat 3 persen dibandingkan Mei 2020," ujar Roby.

 

Ini berkontribusi langsung pada kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) Sumut. Tahun 2019, Pertamina MOR I menyumbangkan 874 miliar rupiah berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) bagi PAD Sumut. Setoran PBBKB itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai 860 miliar rupiah.

 

Helmi, pengelola Pertashop dari Desa Sinunukan III, berharap kenaikan konsumsi Pertamax dapat membantu perekonomiannya. "Kalau konsumsi Pertamax naik terus, tentunya Pertashop saya juga laku dan maju. Sehingga membantu perekonomian," kata Helmi.

 

Bagi warga sekitar, kehadiran Pertashop juga membawa manfaat. Nurdin, warga Desa Sinunukan III, mengatakan selama ini ia mengkonsumsi BBM kualitas rendah, Premium, dengan harga tinggi dari pengecer. "Sekarang sudah ada Pertashop, saya bisa mendapat Pertamax, bensin kualitas bagus, dengan harga sama seperti selama ini saya beli Premium di pengecer. Saya juga lebih yakin dengan ketepatan takaran dan faktor keamanannya," kata Nurdin.

 

Selain Pertashop, Pertamina juga mendukung perekonomian Sumut dengan menggerakkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata super prioritas, Toba. Melalui sinergi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut serta Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu).

 

Untuk tahap awal, Pertamina MOR I telah menyalurkan pinjaman permodalan senilai 140 juta rupiah bagi pelaku UMKM kuliner sekitar wilayah Toba. Peminjaman modal ini dibarengi  dengan program pembinaan dan pembimbingan bagi UMKM mitra binaan Pertamina.

 

Pemilik Restoran Minang Gumarang di Parapat, Asram, mengungkapkan dirinya merasa terbantu dengan adanya program ini. "Penjualan usaha saya menurun selama masa pembatasan mobilisasi. Jadi saya sangat membutuhkan modal segar untuk kembali menjalankan usaha. Pinjaman lunak dari Pertamina sangat membantu,” tutur Asram.

 

Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti program PK Pinky Movement, dapat menghubungi melalui telepon Pertamina 135 maupun mengakses situs http://www.pertamina.com/id/program-kemitraan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement