REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Dalam rangka reaktivasi pariwisata di Bangka Belitung, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah mengikuti webinar Reaktivasi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru.
Diikuti lebih dari 300 peserta, kegiatan ini bertujuan untuk berbagi strategi dan motivasi bagi daerah untuk kembali membuka sektor pariwisata di masa new normal. Saat membuka kegiatan webinar, Menteri Luhut B. Panjaitan mengatakan, pendapatan sektor pariwisata tahun ini mengalami penurunan sangat drastis. Bulan Mei 2020 kemarin, BPS mencatat penurunan jumlah perjalanan wisata turun hampir 100 persen dibanding pada bulan-bulan sebelumnya.
“Bank Indonesia juga menyatakan devisa pariwisata turun menjadi 97 persen year on year. Penurunan ini luar biasa sekali, hal tersebut mengambarkan dampak pandemi Covid-19 terhadap ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Lebih dari 180 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan lebih dari 2.000 hotel telah berhenti operasionalnya. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan terhadap bahan baku produksi, dan ini semua berdampak luas pada perekonomian kita,” katanya seperti diktuip laman resmi pemprov Babel Rabu (22/7).
Indonesia memiliki potensi pariwisata domestik yang besar dengan 300 juta perjalanan setiap tahun. Saat ini, 55 persen PDB sektor pariwisata itu berasal dari wisatawan domestik. Perubahan paradigma berwisata, dari wisata massal ke wisata yang lebih berkualitas karena itu diminta agar daerah-daerah yang akan dikunjungi menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Saya minta agar semua pihak dapat saling bersinergi untuk memulai mencoba melakukan turis domestik secara bertahap. Ini sangat penting sekali dan tren saat ini juga menunjukkan wisatawan domestik juga akan melakukan kunjungan ke daerah penyangga yang memiliki alam yang indah dan bersih,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Wishnutama mengapreasiasi beberapa daerah yang sudah melakukan persiapan reaktivasi pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan Covid 19, salah satunya Babel.
“Seperti kita ketahui semua negara saat ini terdampak Covid-19. Tak dipungkiri, sektor pariwisata pun kena imbasnya. Tentunya untuk bangkit kembali, kita harus menjalankan protokol kesehatan dalam menyambut era new normal ini. Yang tentunya dilakukan dari berbagai tahap dari simulasi, sosialisasi, dan uji coba sampai dengan pelaksanaan. Beberapa daerah sudah kami lihat sudah melakukan persiapan pelaksanaan protokol kesehatan dengan sangat baik salah satunya Bali, Banyuwangi, Toba, Binta, Belitung, Labuan Bajo, dan lain-lain” ujarnya.
Beliau meminta agar daerah dalam pelaksanaanya terus disiplin dalam penerapannya. Karena untuk meraih kepercayaan publik, penerapan protokol kesehatan ini sangat penting.
Sebagaimana telah disampaikan oleh Gubernur Erzaldi Rosman beberapa waktu yang lalu, Bangka Belitung siap membuka sektor pariwisata di masa new normal tentunya dengan penerapan disiplin protokol kesehatan Covid-19.
Apalagi, Bangka Belitung menjadi provinsi terbaik kedua dalam hal penanganan Covid-19. Pemprov. Bangka Belitung sendiri sudah melakukan serangkaian kebijakan untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Pemerintah dengan ketat melakukan berbagai tahap penerapan protokol kesehatan mulai dari simulasi, sosialisasi, dan uji coba sampai dengan pelaksanaan.
Bagi pelaku usaha yang tidak melakukan protokol kesehatan, Pemprov. Babel tidak segan-segan memberikan sanksi. Hal itu dilakukan untuk memberikan jaminan keselamatan masyarakat Babel maupun orang yang datang ke Bangka Belitung.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invesatasi RI, Luhut B. Pandjaitan dengan menghadirkan keynote speaker Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnutama dan tiga narasumber, yakni Bupati Banyuwangi, Gubernur Bali, dan Plh. Direktur Jendral Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.