Selasa 28 Jul 2020 00:59 WIB

Dihempas Geombang Tinggi, Nelayan Indramayu Hilang

Perahu milik korban terombang-ambing di perairan Kecamatan Balongan, tanpa pemiliknya

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Personel BPBD mengawasi perahu saat pencarian nelayan yang tenggelam di Indramayu, Jawa Barat.
Foto: ANTARA /Dedhez Anggara
Personel BPBD mengawasi perahu saat pencarian nelayan yang tenggelam di Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Seorang nelayan warga RT 15 RW 03 Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Suganda (38), dilaporkan hilang di tengah laut, Senin (27/7). Korban diperkirakan tenggelam akibat digempas gelombang tinggi.

Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Dedi Aryanto, menjelaskan, hilangnya korban pertama kali diketahui saat dua orang nelayan asal Desa Limbangan, yakni Suwiryo dan Karnoto, melihat perahu milik korban terombang-ambing di perairan Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat ditemukan, perahu tersebut tidak ada orangnya. Kedua nelayan itu berusaha mencari pemilik perahu di sekitar lokasi, namun tak berhasil menemukannya. Mereka pun melaporkan hal tersebut kepada aparat setempat.

"Korban berangkat sendirian melaut dari muara Limbangan sekitar pukul 03.30 WIB," kata Dedi kepada Republlika.

Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto, melalui Kasat Polair, AKP Tohari, menjelaskan, dugaan sementara korban hilang akibat hempasan gelombang tinggi. Pasalnya, kondisi gelombang laut di perairan Indramayu dalam beberapa hari terakhir memang cukup tinggi.

"Saat ditemukan, posisi perahu ada di barat daya perairan Klecer, Balongan. Dari titik itu kami lakukan upaya pencarian," ujar Tohari.

Hingga berita ini diturunkan, Satpolair Polres Indramayu bersama-sama sejumlah nelayan masih melakukan proses pencarian terhadap korban. Sedangkan perahu korban telah dievakusi ke dermaga terdekat.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, telah memperingatkan masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning untuk mewaspadai angin kencang sejak beberapa hari terakhir.

Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, kecepatan angin maksimum yang berhembus di Wilayah Ciayumajakuning tercatat 56 km per jam. "Normalnya 30 km per jam," ujar Faiz.

Faiz mengatakan, kondisi peningkatan kecepatan angin di Wilayah Ciayumajakuning diprakirakan masih akan berlangsung hingga dua hari kedepan. Masyarakat pun diimbau agar lebih waspada dan hati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya, seperti debu dan pohon tumbang.

"Waspadai juga peningkatan tinggi gelombang mencapai lebih dari 1,5 meter di perairan utara Cirebon dan Indramayu," tandas Faiz. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement