Rabu 29 Jul 2020 03:32 WIB

Project Based Learning Jawab Masalah Kebutuhan Tenaga Kerja

Metode based learning membentuk siswa siap masuk ke dunia industri.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Friska Yolandha
Pelajar ketika mengikuti mata pelajaran praktik kejuruan saat pelaksanaan persiapan tatanan normal baru di SMK. Pendidikan vokasi diminta untuk mengimplementasikan model pembelajaran project based learning.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pelajar ketika mengikuti mata pelajaran praktik kejuruan saat pelaksanaan persiapan tatanan normal baru di SMK. Pendidikan vokasi diminta untuk mengimplementasikan model pembelajaran project based learning.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pendidikan vokasi diminta untuk mengimplementasikan model pembelajaran project based learning. Hal ini diterapkan guna menjawab persoalan terkait kebutuhan tenaga kerja saat ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, dengan metode ini pembelajaran di pendidikan vokasi menggunakan proyek sebagai media. Sehingga, tidak hanya hard skill yang terbentuk, namun soft skill juga diperkuat melalui metode tersebut.

Baca Juga

"Bagaimana kita menciptakan secara masif (project based learning) di dunia vokasi, itu untuk menjawab pertanyaan industri agar hard skill dan soft skill kuat," kata Wikan kepada Republika.co.id usai sidak yang dilakukan di tiga SMK yang ada di Kota Yogyakarta, Selasa (28/7).

Ia menjelaskan, 60 persen mata pelajaran di SMK merupakan praktik. Sehingga, dengan metode project based learning akan membentuk siswa untuk siap masuk dalam dunia industri.