Sabtu 01 Aug 2020 02:31 WIB

Anies: Tradisi Idul Adha Ada yang Hilang Saat Pandemi Corona

Tradisi berkumpul bersama keluarga saat Idul Adha ditiadakan akibat Covid-19

Red: Nur Aini
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tradisi Idul Adha di masyarakat Jakarta ada yang hilang akibat wabah virus corona jenis baru (Covid-19).

Anies mencontohkan tradisi di keluarganya setelah shalat Idul Adha selalu berkumpul bersama keluarga besar, tetapi untuk tahun ini ditiadakan akibat Covid-19.

Baca Juga

"Biasanya kalau setelah shalat Idul Adha, kita pulang ke rumah, kumpul keluarga besar. Tapi, tahun ini tidak ada kumpul keluarga besar, jadi hanya sekadar di rumah saja sama keluarga," ujar Anies di Jakarta, Jumat (31/7).

Selain itu, kebiasaan Anies mengajak anaknya melihat pemotongan hewan kurban di dekat rumahnya pada hari raya Idul Adha, untuk tahun 1441/2020 ini tak bisa dilakukannya karena pandemi masih berlangsung. Selain itu, ada aturan hanya panitia kurban yang boleh datang ke tempat pemotongan hewan kurban.

"Biasanya juga lihat pemotongan, cuma tahun ini kita semua tahu bahwa aturannya justru tidak mendatangi lokasi pemotongan," kata dia.

Kendati demikian, Anies menyebut masih ada kebiasaan tiap Idul Adha yang dijalankan untuk tahun ini, yakni menyumbangkan hewan kurban di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan tempat bersejarah bagi dia yakni tempat kelahirannya di Kuningan, Jawa Barat, serta di Yogyakarta di mana dia besar.

Untuk 2020 ini, selain berkurban di rumahnya, Anies juga berkurban sapi limosin seberat 1,3 ton di Balai Kota yang akan dipotong di rumah potong hewan (RPH) PD Dharma Jaya dan didistribusikankepada warga yang membutuhkan melaluiBaznas-Bazis DKI, Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Yayasan Rumah Zakat, dan Human Initiative, serta lembaga keagamaan di DKI Jakarta. Selain itu, Anies juga setiap tahun menyumbang hewan kurban di tempat dia Kuliah Kerja Nyata (KKN) semasa kuliah yakni di Desa Kracak, Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Setiap tahun kami juga berkurban di beberapa tempat yang menurut kami punya sejarah hubungan yang panjang, misalnya tempat KKN saya di Desa Kracak, Ajibarang yang punya hubungan khusus dengan saya," kata Anies.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement