Sabtu 08 Aug 2020 23:26 WIB

BMKG: Rentetan Gempa di Sumba tak Berpotensi Tsunami

BMKG belum menerima laporan kerusakan akibat gempa Sumba

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan rentetan gempa bumi tektonik yang terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Kejadian dan parameter gempa magnitudo 5,0, M 5,5 dan M 5,5 yang terjadi pukul 17.17 WIB, 17.23 WIB dan 17.45 WIB di Sumba tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/8).

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi dengan selisih waktu lima menit dan 28 menit dari kejadian pertama. Ketiga episenter tersebut berlokasi di laut pada arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT, pada kedalaman 10 kilometer.

Ia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut."Hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempa bumi tersebut menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun," ujar dia.