Kamis 13 Aug 2020 07:57 WIB

Harga Minyak Naik Dipicu Penurunan Stok AS

Badan Informasi Energi menyatakan kenaikan permintaan bahan bahan bakar di AS.

Pengisian bahan bakar (ilustrasi). Harga minyak mentah global terangkat lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Rabu (12/8), setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak AS secara keseluruhan turun.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Pengisian bahan bakar (ilustrasi). Harga minyak mentah global terangkat lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Rabu (12/8), setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak AS secara keseluruhan turun.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah global terangkat lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Rabu (12/8), setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak AS secara keseluruhan turun. Ini memperkuat harapan permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar dunia itu meningkat.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober ditutup naik 93 sen atau 2,1 persen menjadi 45,43 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman September berakhir 1,06 dolar AS atau 2,6 persen lebih tinggi pada 42,67 dolar AS per barel, tertinggi untuk kontrak bulan depan sejak 5 Maret.

Persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS turun minggu lalu, karena penyulingan meningkatkan produksi dan permintaan meningkat, kutip sebuah laporan pemerintah. Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan permintaan bahan bakar AS naik menjadi 19,37 juta barel per hari pekan lalu, tertinggi sejak Maret.

"Kami melihat permintaan bangkit kembali," kata Phil Flynn, analis energi senior di Price Futures Group. “Pasar semakin ketat lebih cepat dari yang diperkirakan orang.”

Persediaan minyak mentah turun 4,5 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 2,9 juta barel. Produksi minyak mentah turun menjadi 10,7 juta barel per hari dari 11 juta barel per hari dalam seminggu, menurut laporan itu.

"Statistik yang paling mengejutkan adalah penurunan produksi minyak sebesar 300 ribu barel per hari, pada saat yang sama ketika kami mendengar para produsen berbicara tentang pemulihan produksi," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Produksi minyak mentah AS diperkirakan turun 990 ribu barel per hari tahun ini menjadi 11,26 juta barel per hari, lebih curam dari penurunan 600.ribu barel per hari yang diperkirakan bulan lalu. Permintaan minyak dunia akan turun 9,06 juta barel per hari tahun ini, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam sebuah laporan bulanan pada Rabu (12/8/2020), lebih dari penurunan 8,95 juta barel per hari yang diperkirakan sebulan lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement