REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang libur panjang Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi DI Yogyakarta tercatat naik 6 persen jika dibandingkan rata-rata normal harian dua bulan terakhir.
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) di wilayah Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah-DI Yogyakarta Anna Yudhiastuti menjelaskan, rata-rata penyaluran harian BBM saat new normal di DI Yogyakarta sebanyak 1.415 kiloliter (KL) dan pada hari libur kemarin menjadi 1.505 KL per hari.
Meskipun naik, jumlah tersebut masih di bawah penyaluran harian normal saat sebelum terjadinya pandemi Covid-19, yaitu sebesar 1.800 KL per hari. "Kami tetap menjalankan protokol kesehatan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan fasilitas Pertamina lainnya," ujar Anna, Kamis (20/8).
Sementara itu, untuk konsumsi LPG di DI Yogyakarta, Pertamina mencatat adanya kenaikan 1 persen dari 439 metrik ton (MT) menjadi 443 MT. "Kenaikan konsumsi LPG tersebut dapat dikatakan stabil karena masih sama dengan jumlah penyaluran sebelum terjadinya pandemi ini yaitu di rentang 446 MT sampai 453 MT per harinya," ungkap Anna.
Dirinya menambahkan, Pertamina menjamin ketahanan stok BBM dan LPG di seluruh fasilitas Fuel Terminal wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. "Konsumen tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM dan LPG di SPBU maupun pangkalan," kata dia.
Sedangkan konsumsi avtur di bandara Yogyakarta International Airport dan Adi Sutjipto tercatat ada kenaikan sebanyak 30 persen dari rata-rata di bulan Juli sebanyak total 73 KL menjadi 98 KL pada libur panjang kemarin.
Meskipun naik, jumlah itu masih jauh di bawah normal sebelum pandemi yaitu total penyaluran dari kedua bandara sebesar 240 KL per hari pada Januari-Februari 2020 yang lalu.