REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mendukung realisasi rencana Pemerintah untuk melakukan perombakan pada Gedung Sarinah. Menurutnya, rencana tersebut adalah rencana yang tepat untuk menghidupkan kembali UMKM di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
Ia memandang PT Sarinah yang merupakan BUMN di bidang ritel dan perdagangan harus membantu UMKM dan Koperasi. BUMN khususnya PT. Sarinah memang sudah seharusnya menjadikan UMKM sebagai mitra sekaligus usaha binaan agar bisa bertumbuh dengan cepat.
" Sebenarnya konsep ini sudah saya rintis dan sudah berjalan saat saya menjadi menteri, dengan konsep membantu pemasaran produk-produk UMKM dan Koperasi seluruh Indonesia di Gedung SMESCO Jakarta, milik Kementerian Koperasi & UKM RI, " katanya.
"Saya juga membangun mitra antara pelaku UMKM & Koperasi dengan pelaku riteil swasta besar agar rantai distribusi produk UMKM dan koperasi bisa lebih cepat meluas , dikenal dengan efisien sehingga dengan mudah dibeli oleh konsumen. Namun konsep tersebut semua berubah dan tidak jelas di era Presiden Jokowi. Saya mendukung bila konsep tersebut dihidupkan kembali," kata Syarief Hasan.
Menurutnya, BUMN dan UMKM adalah pilar ekonomi kerakyatan nasional yang dapat mewujudkan cita-cita kemandirian ekonomi. “BUMN sebagai unit usaha Pemerintah harus ada keberpihakan kepada UMKM dan Koperasi sebagai representasi ekonomi rakyat yang digerakkan oleh kalangan akar rumput”, tegasnya.
Mantan Menteri Kop UMKM ini menyebutkan bahwa UMKM dan Koperasi adalah tulang punggung dan penyanggah utama ekonomi Indonesia. “UMKM dan Koperasi berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja sampai 97 persen. Sehingga, UMKM dan Koperasi adalah jalan terbaik untuk menumbuhkan kembali ekonomi nasional”, tegasnya.
Ia berpadangan Pandemi Covid-19 telah membuktikan betapa pentingnya UMKM dan Koperasi dalam menopang ekonomi Indonesia. “Hampir semua sektor usaha besar mengalami minus pertumbuhan dan menjadi penyebab jatuhnya ekonomi Indonesia hingga minus 5,32 persen. Hanya sektor pertanian yang ditopang oleh UMKM dan Koperasi yang masih bertumbuh," katanya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mendorong agar pelaku UMKM diberikan kemudahan akses pembiayaan untuk menghidupkan usahanya. “Selama ini, masalah terbesar yang dirasakan UMKM dan Koperasi adalah sulitnya akses pembiayaan, terutama di masa Pandemi Covid-19. Harusnya, Pemerintah segera merealisasikan stimulus UMKM dan jangan ditunda-tunda lagi karena saat ini stimulasi baru terealisasi sekitar 25,9 persen. Selain itu, akses pasar bagi UMKM dan Koperasi harus dibuka melalui kerjasama dengan BUMN, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri,"katanya.
Ia berharap agar rencana ini bukan hanya sekedar janji tetapi segera ditindaklanjuti. “Lewat UMKM dan Koperasi produk-produk lokal Indonesia dapat dikembangkan menjadi lebih besar dan lebih impact full. Pemulihan ekonomi nasional melalui *pemberdayaan UMKM dan Koperasi harus segera ditindaklanjuti sehingga krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19 dapat segera ditanggulangi.”, tutur Syarief Hasan.