Kamis 17 Sep 2020 14:05 WIB

Telkom Wujudkan Digitalisasi UMKM Hingga Pelosok

Digitalisasi menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.

Pandemi Covid-19 mendorong pelaku UMKM untuk tetap mampu bertahan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi digital. Dengan adanya pembatasan sebagaimana protokol cegah Covid-19, maka digitalisasi menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.
Foto: istimewa
Pandemi Covid-19 mendorong pelaku UMKM untuk tetap mampu bertahan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi digital. Dengan adanya pembatasan sebagaimana protokol cegah Covid-19, maka digitalisasi menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pandemi Covid-19 mendorong pelaku UMKM untuk tetap mampu bertahan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi digital. Dengan adanya pembatasan sebagaimana protokol cegah Covid-19, maka digitalisasi menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.

Kini, digitalisasi UMKM bukan hanya di perkotaan, namun juga merambah hingga pelosok. Salah satu contohnya adalah Saung Kopi Bah Dusyie yang berlokasi di kaki Gunung Ciwidey, tepatnya di Desa Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sebuah Saung Kopi yang menawarkan konsep alam, dimana pengunjung dapat menikmati kopi dalam suasana hutan. 

"Disini pengunjung dapat menikmati kopi sambil melihat-lihat pembenihan kopi hingga proses penjemuran biji kopi," tutur Abah Dusyie saat menerima kunjungan Direktur Enterprise & Business Telkom Edi Witjara yang turut didampingi Executive Vice President Divisi Business Service Telkom Syaifudin dan Executive Vice President Telkom Regional III Area Jawa Barat M. Khamdan di lokasi Saung Kopi Bah Dusyie beberapa waktu yang lalu.

Abah Dusyie sebagai pihak pengelola lahan seluas 2 hektar atas kerjasama dengan pihak Perhutani, menjalankan bisnis kopi mulai dari proses pembenihan, penanaman, hingga penjemuran. Disini pengunjung bisa merasakan proses panjang lahirnya kopi yang siap minum khas Gambung Gunung Ciwidey.

Untuk menunjang bisnisnya, Abah Dusyie bergabung dalam sebuah komunitas pencinta kopi Ruang Diskusi (Rudis) Kabupaten Bandung serta menggandeng Rumah BUMN Soreang. Komunitas ini aktif membantu dalam memecahkan berbagai kendala dalam bisnis anggotanya. Termasuk dalam hal pemanfaatan teknologi digital.

"Beberapa rekan kami di komunitas Rudis sudah memanfaatkan kasir online Bonum dan sosial media dalam menjalankan bisnisnya. Termasuk kami disini, meski di tepi hutan juga pasti memanfaatkan kasir online untuk membantu pembukuan," ungkap Abah Dusyie yang meyakini bahwa digitalisasi sangat membantu bisnisnya mulai dari geo-tagging maps untuk memudahkan penikmat kopi dari luar kota menuju lokasi, promosi melalui sosial media hingga pengelolaan keuangan.

Kedepannya, Saung Kopi akan dikembangkan menjadi edukasi kopi. Pengunjung dapat menikmati jogging track disela-sela tanaman kopi dan berakhir dengan menikmati kopi dibawah rindangnya pohon damar.

"Bah Dusyie ini adalah salah satu bukti bahwa digitalisasi itu keniscayaan. Bisnis apapun dan dimanapun tidak akan terlepas dari pemanfaatan teknologi digital. BagiTelkom, ini sebagai bukti bahwa kita selalu hadir memberi solusi digital termasuk untuk pelaku UMKM di pelosok sekalipun. Intinya, UMKM bersama Telkom #GakNyerah #AyoBerubah," kata Edi Witjara usai penanaman bibit kopi yang diberi nama "Kopi Kebaikan".

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement