Sabtu 19 Sep 2020 19:15 WIB

Lima Kecamatan di Makassar Krisis Air Bersih

Krisis air bersih dari PDAM Makassar ini sebagai dampak musim kemarau.

Red: Ratna Puspita
Warga mengangkut jeriken berisi air bersih di Kelurahan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/9/2020). Warga di daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari akibat musim kemarau dan berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat.
Foto: Antara/Arnas Padda
Warga mengangkut jeriken berisi air bersih di Kelurahan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/9/2020). Warga di daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari akibat musim kemarau dan berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak lima kecamatan di Kota Makassar mengalami kesulitan memperoleh air bersih dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar. Hal ini sebagai dampak dari musim kemarau.

"Sudah tiga hari terakhir ini kami tidak mendapatkan air PDAM, sehingga harus membeli air mineral untuk konsumsi sehari-hari," kata salah seorang warga di Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Makassar, Hamsiah, Sabtu (19/9).

Baca Juga

Dia mengatakan, untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) terpaksa harus ke rumah tetangga yang memiliki sumur untuk mengambil air. Lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih itu adalah Kecamatan Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Biringkanaya dan Tamalanreea.

Sementara itu warga di Kelurahan Bulurokkeng, Kecamatan Biringkaya, Makassar Rosdiana juga mengaku sulit mendapatkan air bersih. Menurut dia, sumur bornya sedalam 50 meter sudah tidak ada stok air dan supplai air bersih dari PDAM pun tidak ada dalam sepekan terakhir.