Selasa 22 Sep 2020 08:44 WIB

Komisi V DPR Apresiasi Reaktivasi Jalur Ciranjang-Cipatat

Masyarakat Bogor kini tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kereta Perawatan Jalan Rel (KPJR) memadatkan batuan kerikil pada proyek reaktivasi jalur kereta Padalarang-Cianjur di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Kereta Perawatan Jalan Rel (KPJR) memadatkan batuan kerikil pada proyek reaktivasi jalur kereta Padalarang-Cianjur di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang merevitalisasi jalur kereta sepanjang 15 kilometer (km) rute Ciranjang-Cipatat, Jawa Barat. Dia berharap, ke depan bakal terus ada revitalisasi jalur kereta di daerah lainnya.

"Patut diapresiasi, meski saat ini kondisi sedang sulit tapi Kemenhub masih memperhatikan revitalisasi," kata Syaikhu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/9).

Menurut Syaikhu, langkah Kemenhub layak diapresiasi di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, tidak berhenti membangun infrastruktur. Dia menyatakan, program reaktivasi jalur rel harus terus dilakukan, karena kereta merupakan moda transportasi massal yang efektif mengurangi kemacetan.

Dia juga mengingatkan, berdasarkan data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), tercatat kereta sudah mengangkut 429 juta penumpang dan 47 juta ton barang logistik di seluruh penjuru Sumatra dan Jawa pada 2019.

"Ini jumlah yang sangat besar. Sebab itu sektor ini tidak boleh diabaikan. Pengaruhnya untuk mengurangi kemacaten cukup signifikan," kata Syaikhu.

Mantan wakil wali kota Bekasi itu memaparkan, ada lima keunggulan perjalanan menggunakan kereta, yaitu hemat penggunaan ruang, tingkat keselamatan tinggi, tidak macet, hemat energi, dan ramah lingkungan.

Kemenhub meresmikan reaktivasi jalur kereta Ciranjang-Cipatat guna mempermudah akses bagi warga Bogor yang akan ke Bandung dan tidak perlu ke Jakarta. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengatakan, manfaat yang tidak kalah penting, yaitu rute ini nantinya menjadi jalur alternatif kereta dari Bogor ke Bandung.

"Di mana masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta, karena bisa melalui jalur ini,” kata Zulfikri saat peresmian yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Senin (21/9).

Zulfikri menjelaskan, reaktivasi jalur kereta Ciranjang-Cipatat merupakan kelanjutan dari proyek reaktivasi jalur Cianjur-Ciranjang yang selesai dan beroperasi pada 2019.

Lintas Ciranjang-Cipatat ini adalah segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang dengan rincian, yaitu segmen pertama Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 km, segmen kedua Ciranjang-Cipatat 15 km, dan segmen ketiga Cipatat-Padalarang 13,8 km.

“Untuk segmen ketiga ini dengan melihat kondisi geografis yang sangat sulit, gradien yang sangat tinggi, maka saat ini masih dalam studi trasenya, diharapkan tahun 2022 segmen ketiga akan dimulai pembangunannya,” ujar Zulkifri.

Reaktivasi jalur Ciranjang-Cipatat ini berasal dari APBN Tahun 2019 sebesar Rp 118,8 miliar dengan beberapa pekerjaan, antara lain peningkatan jalur dengan penggantian rel R.33 menjadi R.54 dan juga normalisasi badan jalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement