Kamis 24 Sep 2020 05:17 WIB

Pengusaha Hotel Berharap Berkah dari Covid-19

The Green Hotel rencananya akan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 kategori OTG.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Andi Nur Aminah
The Green Hotel yang akan digunakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG).
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
The Green Hotel yang akan digunakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- The Green Hotel, yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, direncanakan bakal menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. Hal ini diharapkan dapat menutup biaya operasional hotel yang anjlok semenjak April 2020.

General Manager The Green Hotel, Asep Hendrawan, mengatakan, sejak April 2020, okupansi hotel turun sebanyak 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Akibatnya, ia terpaksa harus merumahkan 15 orang karyawan. "(Okupansi) turun 70 persen dari April. Makanya kita terpaksa rumahkan 15 orang," kata dia saat ditemui, Rabu (23/9).

Baca Juga

Asep menuturkan, angka okupansi sempat mengalami kenaikan tatkala hotel ini dijadikan tempat karantina untuk ABK yang hendak pergi ke luar negeri. Jumlah kamar yang disewa saat itu ada 50 kamar selama satu setengah bulan. 

Namun, sayangnya, dewi fortuna belum benar-benar berpihak pada industri hotel, khususnya The Green. Pasalnya, tak berapa lama disewa borongan sebagai tempat karantina, ada pemberitahuan kalau beberapa negara melarang orang Indonesia untuk bepergian ke wilayah mereka. "Kemarin sudah cukup membaik kan digunakan ABK. Tapi kosong lagi karena ada larangan masuk yang dari Indonesia," ungkapnya.

Asep memberikan bocoran, bahwa nantinya harga yang akan diajukan kepada pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan harga paket. Paket tersebut terdiri atas biaya sewa kamar, serta makan tiga kali sehari. Untuk biaya laundry tak masuk ke dalam paket, tetapi terpisah. 

Asep mengatakan, salah satu pertimbangan The Green Hotel mau menjadi tempat isolasi adalah ingin berkontribusi ke wilayah dalam penanganan Covid-19. Namun, kata dia, tetap ada perhitungan bisnis yang juga tidak luput dari pertimbangannya.

"Kita tentunya ingin ikut berkontribusi, tapi kita lihat juga dari sisi bisnis. Setidaknya dapat menutupi cost kita agar tetap bertahan," ungkapnya.

Sebagai informasi, The Green Hotel sedianya bakal dijadikan tempat isolasi pasien OTG Covid-19. Total kamar yang akan digunakan ada 90 kamar, yang terbagi menjadi 60 kamar twin bed, dan 30 kamar king bed. "Jadi total bed-nya ada 150 bed," ujar Asep. Apabila  sudah dijadikan sebagai tempat isolasi, maka The Green Hotel akan ditutup operasionalnya untuk kepentingan komersil atau umum.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement