REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter memperingatkan akan menangguhkan akun pengguna yang secara terbuka mengharapkan kematian Donald Trump, setelah presiden Amerika Serikat itu dilaporkan positif Covid-19. Sejumlah pengguna Twitter mengharapkan kesembuhan Trump, namun ada pula yang secara terbuka mencicitkan harapan bahwa dia akan meninggal karena Covid-19.
Cicitan tersebut secara tegas melanggar aturan Twitter. Perusahaan sosial media itu mengatakan akan memberlakukan aturan tersebut, dikutip dari The Verge, Sabtu.
"Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata," ujar Twitter.
Tonight, @FLOTUS and I tested positive for COVID-19. We will begin our quarantine and recovery process immediately. We will get through this TOGETHER!