Selasa 06 Oct 2020 16:40 WIB

In Picture: Pedagang Pasar Cempaka Putih Berjualan di Tenda Sementara

..

Rep: Thoudy Badai/ Red: Mohamad Amin Madani

Pedagang berjualan di tenda yang didirikan secara mandiri di area parkir Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang berjualan di tenda yang didirikan secara mandiri di area parkir Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang berjualan di tenda yang didirikan secara mandiri di area parkir Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang berjualan di tenda yang didirikan secara mandiri di area parkir Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang berjualan di depan kios yang terbakar di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang tertidur di ruko yang terbakar di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang memberisihkan kiosnya dari puing-puing pasca kebakaran di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang berjualan di tenda yang didirikan secara mandiri di area parkir Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang merenovasi kios yang terbakar di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana Pasar Cempaka Putih pasca kebakaran di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10). Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang berjualan di tenda yang didirikan secara mandiri di area parkir Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10).

Setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan 641 kios di Pasar Cempaka Putih pada Kamis (24/9) sejumlah pedangang hingga saat ini terpaksa mendirikan tenda secara mandiri di area parkir. Pihak Perumda Jaya masih menunggu penelitian dari puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kebakaran sebelum mendirikan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk pedagang yang terdampak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement