REPUBLIKA.CO.ID, TAIYUAN -- Lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China utara, menderita diare dan muntah sejak Rabu (7/10) lalu. Departemen pengendalian dan pencegahan penyakit di Taiyuan mengambil sampel 28 kasus dari siswa untuk tes norovirus pada Rabu dan Sabtu.
Sebanyak 11 kasus dinyatakan positif norovirus. Dilansir di China.org, Selasa (13/10), sumber universitas mengatakan sejak Ahad pukul 5 sore, sebanyak 22 pasien yang menderita diare dan muntah akibat virus dan faktor lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Universitas telah melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya, serta memantau gejala untuk semua staf dan siswa. Otoritas pengendalian dan pencegahan lokal sedang menyelidiki sumber infeksi.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), Norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan muntah dan diare. Orang-orang dari segala usia bisa terinfeksi dan sakit norovirus.
Norovirus kadang-kadang disebut flu perut atau penyakit perut. Namun penyakit norovirus tidak berhubungan dengan flu yang disebabkan oleh virus influenza.
Norovirus menyebabkan radang lambung atau usus. Ini disebut gastroenteritis akut. Seseorang biasanya mengalami gejala 12 sampai 48 jam setelah terkena norovirus. Kebanyakan orang dengan penyakit norovirus membaik dalam 1 hingga 3 hari.
Jika Anda menderita penyakit norovirus, Anda bisa merasa sangat sakit, muntah atau diare berkali-kali dalam sehari. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan penyakit lain. Pengobatan utama adalah menggantikan cairan tubuh dengan banyak minum.
Orang dengan penyakit norovirus dapat melepaskan miliaran partikel norovirus. Namun,hanya sedikit partikel virus yang bisa membuat orang lain sakit. Seseorang bisa mendapatkan penyakit norovirus berkali-kali dalam hidupnya karena ada banyak jenis norovirus.
Infeksi satu jenis norovirus mungkin tidak melindungi dari jenis lain, tapi dimungkinkan untuk mengembangkan kekebalan terhadap norovirus jenis tertentu.
Tidak diketahui secara pasti berapa lama kekebalan itu bertahan. Ini mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak orang dari segala usia terinfeksi selama wabah norovirus. Selain itu, gen juga menentukan kerentanan terhadap infeksi norovirus.