Jumat 30 Oct 2020 12:50 WIB

Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah dan Sarana Umum

Warga bersama aparat bergotong royong membersihkan material yang berjatuhan.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Atas sebuah rumah rusak pasca-terkena angin kencang. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Atas sebuah rumah rusak pasca-terkena angin kencang. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang melanda permukiman warga di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/10) sore. Dampaknya, puluhan unit rumah warga dan sejumlah sarana umum rusak diterjang bencana tersebut.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lokasi bencana tepatnya berada di RT 01, 02, 03, 04 RW 04 Kampung Kaladi I dan RT 01 RW 05 Kampung Kaladi II serta RT 01, 02 RW 06 Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan. 

"Bencana terjadi ketika wilayah tersebut diguyur hujan yang disertai angin kencang," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani kepada wartawan, Jumat (30/10).

Jumlah rumah yang rusak berdasarkan data sementara mencapai sebanyak 58 unit. Puluhan rumah yang terdampak ini berada di empat kedusunan di wilayah Desa Tugubandung Kecamatan, Kabandungan, Sukabumi.

Tingkat kerusakan mulai dari ringan hingga berat. Namun, rata-rata yang mengalami kerusakan berupa genteng yang berjatuhan.

Selain rumah, angin kencang juga merusak sarana umum lainnya. Di antaranya DTA Alfirdaus di Kampung Cicadas RT 03 RW 04, Masjid Jami Alhidayah Kampung Cicadas RT 02 RW 04. Selanjutnya SMPN 2 Kabandungan Kampung Cicadas RT 02 RW 04, kandang ayam Kampung Cicadas RT 02 RW 04 dan kandang ayam di Kampung Kaladi II RT 01 RW 06.

Anita menuturkan, ada satu orang warga yang mengalami luka ringan akibat bencana angin kencang. Korban tersebut atas nama Emid warga Kampung Tugu RT 06 RW 02 Desa Tugubandung, Kabandungan.

Taksiran kerugian, ungkap Anita, masih dalam kajian tim di lapangan. Sebab, proses pendataan dampak bencana masih terus dilakukan.

Langkah penanganan lanjut Anita juga melibatkan Tagana kecamatan, FKLD, P2BK, Sarda, dan instansi terkait lainnya. Pada Jumat ini warga bersama aparat bergotong royong membersihkan material yang berjatuhan akibat bencana.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Sulaeman mengatakan, warga diminta meningkatkan kewaspadaan di tengah tingginya intensitas hujan. Harapannya dengan kesiapsiagaan ini maka dapat mencegah timbulnya korban jiwa maupun kerugian materiil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement