Sabtu 31 Oct 2020 06:42 WIB

Penumpang Bus di Terminal Pondok Cabe Naik 23 Persen

BPTJ mencatat, penumpang bus di Terminal Poris Plawad melonjak 62 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pada momen libur panjang dalam rangka cutibersama peringatan Maulid Nabi, penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Pondok Cabe di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten mengalami peningkatan.

Terminal tipe A yang dikelola oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub tersebut mencatatkan peningkatan penumpang lebih dari 20 persen. “Terminal Pondok Cabe tercatat kenaikan sebesar 23 persen,” ujar Kepala BPTJ Polana B Pramesti di dalam keterangan tertulis, Jumat (30/10).

Angka itu merupakan data dari 22 Oktober hingga 28 Oktober 2020, dibandingkan dengan hari-hari biasa pada pekan sebelumnya. BPTJ juga mencatatkan kenaikan penumpang di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang.

Lonjakan penumpang di Terminal tersebut bahkan hampir tiga kali lipat dibandingkan di Terminal Pondok Cabe. “Terminal Poris Plawad (mengalami lonjakan penumpang) sebesar 62 persen,” tutur mantan dirjen perhubungan udara Kemenhub tersebut.

Menanggapi adanya peningkatan pengguna layanan pada beberapa terminal tersebut, Polana mengimbau masyarakat untuk dapat melakukan perjalanan kembali atau perjalanan balik lebih awal. “Kami berharap masyarakat tidak bertumpu pada satu waktu atau pada satu hari tertentu saat kembali seusai libur panjang ini,” terangnya.

Menurut Polana, hal itu diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi penumpukan penumpang pada saat arus balik nantinya. Dengan melakukan perjalanan kembali lebih awal, dia berpendapat, masyarakat dapat memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat sebelum nantinya kembali beraktivitas rutin.

“Kita semua berharap libur panjang ini tidak serta merta membuat daftar kasus positif Covid-19 bertambah panjang,” jelasnya. Polana menambahkan,  yang saat ini menjadi perhatian dan terus didorong adalah terkait dengan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement