Ahad 01 Nov 2020 20:19 WIB

53.102 Wisatawan Kunjungi Objek Wisata di Gunung Kidul

Kunjungan wisatawan menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp 413,8 juta.

Pengunjung berjalan-jalan di Taman Bunga Amarilis Sukadi, Pathuk, Gunungkidul, Yogyakarta, Ahad (1/11). Wisatawan bisa berswafoto atau berjalan-jalan di tengah kebun bunga Amarilis yang mekar. Di tanah 5 hektare Sukadi membudidayakan bunga Amarilis, dan bunga ini mekar setahun sekali. Dengan tiket masuk Rp 10 ribu pengunjung bisa memasuki taman berwarna merah.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung berjalan-jalan di Taman Bunga Amarilis Sukadi, Pathuk, Gunungkidul, Yogyakarta, Ahad (1/11). Wisatawan bisa berswafoto atau berjalan-jalan di tengah kebun bunga Amarilis yang mekar. Di tanah 5 hektare Sukadi membudidayakan bunga Amarilis, dan bunga ini mekar setahun sekali. Dengan tiket masuk Rp 10 ribu pengunjung bisa memasuki taman berwarna merah.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Sebanyak 53.102 wisatawan mengunjungi objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Kunjungan wisatawan menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp 413,8 juta.

"Hari ini, data kunjungan wisatawan belum masuk seluruhnya. Namun berdasarkan data sementara total kunjungan sementara total kunjungan sekitar 53.102 wisatawan dengan PAD sekitar Rp 413,8 juta," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Ahad (1/11).

Baca Juga

Ia mengatakan awalnya, Dispar memprediksi puncak kunjungan wisatawan terjadi pada Sabtu (31/10) dan Ahad (1/11). Namun, data sementara menunjukan puncaknya terjadi pada Kamis (29/10) dengan total mencapai 21.000 pengunjung. 

Dari total kunjungan terseebut, kawasan pantai masih mendominasi pengunjung wisata di Gunung Kidul. Setelah objek wisata pantai, kawasan wisata lain yang banyak dikunjungi wistawan adalah Gunung Api Purba Nglanggeran, Air Terjun Sri Getuk, hingga Gua Pindul.

"Kami bersama pelaku wisata berusaha memecah kunjungan wisatawan supaya tidak berpusat di objek wisata pantai. Hasilnya cukup memuaskan, dan kunjungan wisatawan tersebar di seluruh objek wisata di Gunung Kidul, meski tidak sebanyak seperti di pantai," katanya.

Hary mengatakan dalam uji coba terbatas masa pandemi, pihaknya menekankan pada protokol kesehatan ketat kepada pengunjung. Seperti wajib mengenakan masker, dan menjaga jarak di kawasan objek wisata. Harapannya tidak ada klaster baru dari kawasan wisata.

"Kami selalu menekankan kepada pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat supaya tidak menimbulkan klaster dari sektor pariwisata," katanya.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan sejak Kamis, SAR Satlinmas melakukan operasi yustisi bersama tim gabungan. Total hingga hari Minggu ada 1002 wisatawan yang tertangkap tidak menggunakan masker atau menggunakan tidak dengan cara yang benar.

"Sebagian besar menaruh masker di dagu, atau diletakkan dalam saku. Kami meminta mereka untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu ada sanksi sosial misalnya nyanyi," kata Surisdiyanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement