REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate mengatakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI) juga memiliki peran untuk mendukung fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di masa pandemi. Peran penting dari kecerdasan buatan ini kemudian mengarahkan pemerintah untuk membuat Kebijakan Satu Data.
Hal ini agar data yang dihasilkan mempunyai interoperabilitas yang tinggi. Artinya data yang dihasilkan dapat di akses atau dibagikan antar sistem elektronik yang saling berintegrasi secara langsung.
"Terdapat 24.700 lebih aplikasi pemerintah di Indonesia. Kita butuh Kebijakan Satu Data untuk COVID, dan Kominfo lakukan kegiatan interoperabilitas data," kata Menteri Johnny melalui diskusi daring, Rabu (4/11).
"Jadi, data Dukcapil, Kementerian Kesehatan, Kominfo, datanya diintegrasikan dan disampaikan publik, dan ini semua pake AI untuk counting-nya," ujarnya menambahkan.
Menkominfo mengatakan bahwa input data yang benar secara reguler, akan masuk ke satu sistem dengan cepat dan tepat. Dengan begitu, tidak ada tumpang-tindih informasi antara satu K/L dengan lainnya.
"Ini yang terjadi di awal-awal (pandemi) dulu, dan mengakibatkan kebingungan. Pemerintah lalu lakukan penyesuaian dan bisa di-manage dengan baik," kata dia.