REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Aceh telah memasuki puncak musim hujan yang akan berlangsung hingga akhir Desember 2020. Warga pun diminta waspada terhadap potensi bencana alam yang disebabkan intensitas hujan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad, Senin (9/11), mengatakan untuk daerah hilir dan daerah dataran rendah lainnya warga harus waspada terhadap banjir, sementara dataran tinggi juga waspada tanah longsor.
"Hal ini berlaku untuk seluruh Aceh karena Aceh sudah memasuki puncak musim hujan. Demikian juga untuk waspada, jalan licin, pohon tumbang, angin kencang yang terjadi sebelum hujan turun," kata Zakaria di Banda Aceh.
Ia menyebutkan selama tiga hari ke depan warga diminta waspada terhadap cuaca ekstrem, karena adanya belokan angin dan daerah pertemuan angin di sekitar Aceh yang mengakibatkan banyaknya pembentukan awan konvektif yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di Aceh.
"Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang, sore hingga malam hari," ujarnya.
Menurut dia, wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga deras sekaligus disertai petir dan angin kencang meliputi Banda Aceh, Aceh besar, Lhokseumawe, Bener Meriah, Nagan Raya, Bireuen, Aceh Barat Daya, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Langsa, Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Gayo Lues.
"Untuk anjuran selalu memperhatikan kebersihan lingkungan, tidak menyemen atau mengaspal pekarangan, ganti dengan paving blok agar air bisa terserap ke dalam tanah," ujarnya.
Selain itu, warga juga diminta waspada adanya potensi gelombang laut tinggi mencapai 4 meter, yang terjadi di beberapa wilayah perairan Aceh seperti perairan Samudera Hindia Barat Aceh, perairan Barat Selatan Aceh dan perairan Utara Sabang.